Pangkalpinang (Antara Babel) - Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Riswardi menyatakan Kepulauan Babel rawan dijadikan sebagai tempat pelatihan dan persiapan militer teroris dalam menjalankan operasinya.
"Kami terus mengoptimalkan sinergitas dan koordinasi dengan pemerintah daerah, TNI/Polri dan organisasi masyarakat untuk menangkal paham radikalisme dan terorisme ini," kata Riswardi di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menjelaskan Provinsi Kepulauan Babel memiliki banyak pulau-pulau kecil dan pelabuhan tikus yang sulit diawasi dan dijangkau, dapat dijadikan sebagai alasan bagi jaringan terorisme untuk menjadikan daerah ini sebagai tempat pelatihan militer.
"Tidak menutup kemunkinan melihat kondisi daerah ini yang terbilang aman, ini justru menimbulkan kontraproduktif dan dapat dijadikan daerah ini tempat pelatihan. Bukan daerah operasi tetapi sebagai daerah persiapan," ujarnya.
Melihat perkembangan paham radikalisme dan terorisme secara global, kata dia tanda-tanda kejatuhan ISIS di Timur Tengah ada potensi jaringan ini akan bergeser ke Asia Tenggara, karena mereka menilai ada daerah-daerah yang didapat dijadikan sebagai markas, pelatihan dan persiapan dalam melancarkan operasi terorisme.
"Berdasarkan informasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, ada strategi ISIS mengeser posisi markas dari Timur Tengah ke Asia Tenggara," ujarnya.
Untuk itu, kata dia pihaknya berkerja sama dengan pemerintah daerah, aparat kepolisian, TNI dan organisasi masyarakat terus melakukan deteksi dini paham-paham radikal dan terorisme ini.
"Saat ini sudah mulai terlihat paham-paham radikal yang terwakili oleh ormas tertentu di daerah ini," ujarnya.