Pangkalpinang (Antara Babel) - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Subdivisi Regional Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan siap menyerap gabah petani guna meningkatkan kesejahteraan keluarga petani di daerah itu.
"Pada tahun ini Bulog menargetkan menyerap 4,7 juta ton gabah kering giling petani," kata Kepala Perum Bulog Subdivre Bangka, Agus Sutarto di Pangkalpinang, Senin.
Ia menjelaskan penyerapan gabah petani ini merupakan tindak lanjut kerja sama antara Bulog dengan Kementerian Pertanian dan TNI agar petani mudah memasarkan atau menjual hasil panen padinya.
"Kami yakin melalui program serap gabah petani atau 'Sergap' ini dapat memotivasi petani dalam mengembangkan usaha pertaniannya, karena mereka tidak lagi kesulitan menjual hasil panennya," ujarnya.
Ia optimistis tahun ini dan ke depannya Bulog tidak akan lagi mengimpor beras dari negara lain untuk memenuhi konsumsi masyarakat.
"Pada tahun 2015 kita masih mendatangkan beras dari Vietnam untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat karena hasil padi petani yang masih kurang," ujarnya.
Selama ini pihaknya belum dapat menyerap gabah giling kering petani di Provinsi Kepulauan Babel karena harga yang tinggi seiring produksi padi lokal yang kurang.
"Saat ini harga GKG petani lokal di kisaran Rp9.000 hingga Rp10.000 per kilogram, sementara harga pembelian yang ditetapkan Bulog pusat hanya Rp7.500 per kilogram. Oleh karena itu kita belum mampu menyerap hasil padi petani di daerah ini," ujarnya.