Pekanbaru (Antara Babel) - Satuan Kerja Karantina Ikan Panipahan
Kementerian Kelautan dan Perikanan melepasliarkan sembilan belangkas di
perairan Panipahan Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.
"Belangkas adalah hewan yang dilindungi, sehingga harus
dilepasliarkan," kata Kepala Satker Karantina Ikan Panipahan Kementerian
Kelautan dan Perikanan, Angga Bachtyar, ketika dihubungi Antara dari
Pekanbaru, Rabu.
Ia menjelaskan pelepasliaran belangkas tersebut telah dilakukan
pada Rabu (16/5) bersama perwakilan Ditjen Pengawasan Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta
Polair Panipahan.
"Pelepasliaran menggunakan kapal patroli Satpolair Polres Rohil," katanya.
Menurut dia, belangkas merupakan hewan dilindungi berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 7/1999 karena populasinya terus berkurang.
Satwa mirip kepiting yang dilepasliarkan itu merupakan hasil tangkapan
nelayan setempat namun kemudian diserahkan kepada Satker Karantina
Panipahan.
"Belangkas ini terkena jaring nelayan, tapi mereka menyerahkannya kepada kami untuk dilepasliarkan," katanya.
Meski begitu, ia mengatakan tidak semua hewan yang diserahkan
nelayan tersebut bisa dilepasliarkan. Sebanyak 15 ekor belangkas dan
empat ekor rajungan bertelur ternyata sudah mati ketika diserahkan,
sehingga petugas harus menguburnya.
Perairan Rohil di pesisir Riau pada dahulu kala menjadi salah satu
pusat maritim di Selat Malaka sehingga Kota Bagansiapiapi maju pesat.
Namun, jumlah tangkapan ikan di daerah itu terus berkurang sehingga
Bagansiapiapi yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Rohil kehilangan
pesonanya sebagai kota pelabuhan.
"Di Rohil keberadaan belangkas masih lumayan banyak, tapi karena
hewan itu dilindungi maka harus dilepasliarkan. Kita berkeinginan laut
Rohil kembali berlimpah hasil ikannya," katanya.
Populasi belangkas terus menurun sehingga harus dilindungi karena
satwa itu terus ditangkap untuk beberapa tujuan. Di negara Eropa,
Amerika Serikat dan Jepang, ekstrak darah belangkas digunakan sebagai
bahan pengujian endotoksin serta untuk mendiagnosis penyakit meningitis
dan gonorhoe.
Sementara itu, daging dan telur belangkas menjadi makanan yang
populer bagi masyarakat di sebagian Malaysia, Singapura maupun Tiongkok.
Belangkas dipercaya memiliki khasiat vitamin untuk daya tahan tubuh
maupun vitalitas bagi yang memakannya.
Berita Terkait
Bangka Belitung kemarin, mahasiswa korban judi online hingga penangkapan pencuri motor
28 Juni 2024 08:06
Pesisir Bangka Barat potensial kembangkan budi daya belangkas
27 Juni 2024 19:33
Bangka Barat bantu kembangkan produk UMKM warga pesisir
9 Maret 2023 12:37
Babel apresiasi pemberdayaan masyarakat pesisir Tanjungpunai
21 Februari 2023 19:30
Mangrove Tanjungpunai cocok untuk budi daya kepiting belangkas
28 Januari 2020 13:47
Empat kukang dan dua musang dilepasliarkan di hutan Bangka
22 Januari 2021 13:50
Ratusan burung kacer hasil penahanan karantina dilepasliarkan
29 Juni 2020 11:23
Ratusan burung endemik Bangka Belitung terancam punah dilepasliarkan
27 Desember 2019 11:48