Singapura (Antara Babel) - Semakin banyak penyelundup yang menelan kondom
berisi kokain cair untuk mengelabui metode pendeteksi biasa, kata
Interpol pada Selasa (30/05), merujuk kepada geng Afrika Barat dan Asia
yang menjalankan penyelundupan narkoba Asia-Pasifik.
Kantor
Interpol di Singapura, yang mengatakan bahwa sabu-sabu masih menjadi
narkoba yang paling banyak diselundupkan, menekankan tren yang sedang
naik daun itu dalam sebuah laporan mengenai operasi antinarkoba
internasional pada Mei.
Operasi tersebut, disebut Operasi
Lionfish - ASEAN, melibatkan lebih dari 2.000 petugas kepolisian dan bea
cukai di 14 negara, menurut pernyataan dari Interpol Global Complex di
Singapura yang mengoordinasikannya.
Operasi itu berfokus pada
penyelundupan narkoba melalui bandara, sementara fase kedua akan
menargetkan perbatasan darat dan laut.
Operasi tersebut “menguak
jaringan kelompok kejahatan terorganisasi Afrika Barat dan Asia di balik
penyelundupan sabu-sabu -- salah satu narkoba yang paling banyak
diselundupkan di kawasan itu,” menurut pernyataan itu.
Dari 59
penyitaan selama periode dua pekan, hampir seperempat narkoba yang
disita adalah sabu-sabu, yang hampir 80 persen bentuknya adalah kristal
yang dikenal sebagai “es.”
Kokain, ganja, heroin dan amfetamina
juga termasuk dalam narkoba yang disita, katanya, menambahkan bahwa
penyelundup kini lebih inovatif.
Pihak berwenang di Uni Emirat Arab telah mengidentifikasi tren meningkatnya penyelundupan kokain cair, imbuh Interpol.
“Penyelundup
akan menelan kondom yang diisi dengan kokain cair,” katanya,
menambahkan bahwa metode penyelundupan ini lebih sulit dideteksi dengan
menggunakan metode biasa seperti sinar-X, sebagaimana dinyatakan AFP.
Interpol: Penyelundupan Modus Telan Kondom Berisi Kokain Melonjak
Rabu, 31 Mei 2017 13:38 WIB
Penyelundup akan menelan kondom yang diisi dengan kokain cair,