Muntok (Antara Babel) - Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi (BPCB) akan menginvestigasi bangkai Kapal Ashigara untuk memastikan kondisi terkini kapal yang tenggelam pada masa Perang Dunia II di Selat Bangka tersebut.
Berdasarkan surat yang kami terima dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi, tim investigasi akan melakukan penelitian pada 8 hingga 14 Juni 2017, kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, Bambang Haryo Suseno di Muntok, Minggu.
Ia mengatakan, tim investigasi beranggotakan sekitar 12 orang yang terdiri dari BPCB Jambi, Polda Babel, TNI Angkatan Laut, syahbandar, Dinas Kelautan Babel, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat dan Elang Diving Club Babel.
"Penelitian dilakukan untuk memastikan kondisi terkini bangkai kapal, menindaklanjuti adanya dugaan benda yang memiliki nilai sejarah itu terkena dampak pembersihan alur pelayaran yang dilaksanakan di Selat Bangka," katanya.
Beberapa waktu lalu, Kementerian Perhubungan melaksanakan pembersihan alur pelayaran di Selat Bangka dan salah satu lokasi yang dibersihkan dilaksanakan di sekitar lokasi bangkai Kapal Ashigara.
"Tim nanti akan melakukan penyelaman dan melihat detail kondisi bangkai kapal untuk memastikan apakah masih sama dengan kondisi sebelumnya atau sudah ada perubahan," katanya.
Selain itu, tim juga akan memastikan agar bangkai kapal yang memiliki nilai sejarah tersebut berada dalam lokasi aman dari kegiatan pembersihan alur pelayaran.
Hasil dari kajian itu, kata dia, akan dijadikan dasar untuk membuat laporan rekomendasi ke pemerintah pusat apakah kegiatan pembersihan alur pelayaran bisa dilanjutkan atau dihentikan.
"Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk keseriusan pemerintah dalam memberikan perlindungan terhadap benda yang memiliki nilai sejarah sekaligus sebagai awal upaya penetapan Kapal Ashigara sebagai benda cagar yang dilindungi," katanya.
Kapal Ashigara memiliki panjang sekitar 200 meter dan lebar 18 meter diperkirakan tenggelam di Selat Bangka pada akhir Perang Dunia II, yaitu 1948, karena serangan pasukan Sekutu.
Kapal Ashihara merupakan salah satu kapal kesayangan Kaisar Jepang, pada tragedi itu kapal yang sedang mengangkut sekitar 900 orang tentara perang, mengalami pecah lambung dan tenggelam di Selat Bangka.
Berita Terkait
Temuan batu nisan berbentuk alat kelamin pria di Sumbar, berikut penjelasannya
21 Januari 2021 08:07
Gubernur Kepulauan Babel bahas revitalisasi wisma ranggam bersama BPCB Jambi
17 Oktober 2019 14:35
BPCB Jambi: Pemerintah Daerah di Babel Berwenang Jaga Cagar Budaya
27 Agustus 2017 15:00
Tim Gabungan BPCB Investigasi Bangkai Kapal Perang Dunia II
8 Juni 2017 09:34
BPCB Jambi Pelihara Meriam Kuno di Muntok
24 September 2016 22:03
BPCB Jambi Dorong Pemanfaatan Bangunan Bersejarah
19 April 2016 23:36
Babel raih APBD Award 2024
33 menit lalu