Koba, Bangka Tengah, (ANTARA Babel) - Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung (Babel), sejak Januari hingga November 2012 telah meremajakan perkebunan karet seluas 300 hektare dengan jumlah bantuan bibit sebanyak 3.500 batang per hektare.
Diharapkan pertengahan 2013, dapat kembali melakukan peremajaan 300 hektare tanaman karet petani yang tidak produktif lagi, sehingga menambah minat petani untuk mengembangkan komoditas tersebut, ujar Kabid Perkebunan Dishutbun Bangka Tengah, Haruldi di Koba, Kamis.
Ia menjelaskan, peremajaan perkebunan karet seluas 300 hektare untuk meningkatkan produktivitas karet, mengingat kondisi tanaman karet yang dikembangkan para petani sudah berusia puluhan tahun.
"Kualitas karet yang dihasilkan masih bagus, tapi hasil panen tidak maksimal karena bibit karet yang ditanam para petani merupakan bibit yang sudah berusia puluhan tahun," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, kami menggantikan pohon karet yang sudah tua dengan bibit unggul baru sehingga dapat meningkatkan hasil panen untuk jangka panjang.
"Saat ini, kami sudah menyiapkan bibit karet berkualitas dengan getah meningkat mencapai tiga kali lipat," ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini, luas perkebunan karet di Kabupaten Bangka Tengah, mencapai 7.871 hektare atau mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya 6.786 hektare.
Dari 7.871 hektare perkebunan karet, sebanyak 3.021 hektare diantaranya merupakan perkebunan karet yang sedang berproduksi atau menghasilkan, sementara seluas 3.269 hektar tanaman karet yang rusak atau sudah tidak produktif.
"Berdasarkan perhitungan kami rata-rata produksi getah karet di perkebunan mencapai 1,4 ton per hektare," ujarnya.
Menurut dia, saat ini, minat petani untuk mengembangkan tanaman karet tinggi, dibandingkan tanaman lainnya seperti lada putih, kakao, cengkih dan sawit, karena biaya pengolahan dan perawatan yang mudah dan murah.
"Minat petani mengembangkan tanaman karet karena harga jual karet yang lebih stabil dan bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka," ujarnya.
Ia berharap, dengan bantuan peremajaan tanaman karet ini, akan lebih memotivasi petani untuk mengembangkan perkebunan karet sehingga akan menjadikan Bangka Tengah sebagai daerah sentra produksi karet di Babel.
"Dengan adanya bantuan bibit berkualitas ini, petani akan lebih mudah untuk meningkatkan produktivitas karet dan kesejahteraan keluarga mereka," ujarnya.