Temanggung (Antara Babel) - Presiden Joko Widodo menyusuri jalan-jalan
sempit dengan kondisi yang curam dan terjal untuk meresmikan Jembatan
Gantung Galeh yang menghubungkan dua kecamatan yakni Parakan dan Bulu di
Temanggung, Jawa Tengah.
Untuk menuju lokasi Jembatan Gantung Galeh, Temanggung, Jumat,
Presiden harus melalui jalan-jalan sempit yang hanya cukup dilalui satu
mobil dengan sisi kanan kiri jalan perumahan padat yang sempit.
Masyarakat memadati sisi kanan kiri jalan untuk melihat dan menyambut kedatangan Presiden ke wilayah mereka.
Setelah menempuh waktu sekitar 10 menit, Presiden tiba di lokasi
peresmian jembatan kali Galeh yang berada di sekitar wilayah penghasil
tembakau itu.
Jembatan Galeh menghubungkan Desa Gandurejo di Kecamatan Bulu dan Desa Kauman di Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung.
Jembatan gantung itu dibangun untuk mempermudah dan memperpendek
akses masyarakat menuju pusat lokasi aktivitas ekonomi termasuk sekolah,
bekerja, dan mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan.
Jembatan yang membelah Sungai Galeh itu menggunakan struktur rangka baja dengan bentang seluas 90 m dan lebar 1,8 m.
Sementara pondasi berupa sumuran dengan diameter 2,5 m dan kedalaman 4 m.
Pada kesempatan itu Presiden mengatakan dirinya tidak akan sekadar
meresmikan jembatan-jembatan besar tetapi juga jembatan kecil yang
langsung bisa dirasakan manfaatnya untuk masyarakat tak segan akan
diresmikannya.
"Biasanya Presiden itu sering meresmikan jembatan yang gede-gede.
Pasar yang gede-gede. Pabrik yang gede-gede. Saya nggak. Jembatan gede
saya resmikan tapi yang kecil juga penting ini untuk infrastruktrur,"
kata Presiden yang disambut tepuk tangan meriah masyarakat yang hadir.
Ia mengatakan sudah menerima puluh ribu permintaan pembangunan jembatan gantung serupa Jembatan Galeh.
"Dengan kecepatan ini ada percepatan untuk logistik, mobilitas orang, barang cepat," kata Presiden.
Presiden Susuri Jalan Sempit Resmikan Jembatan Gantung Galeh
Sabtu, 17 Juni 2017 19:58 WIB