Jakarta (Antara Babel) - Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menilai
pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Gerakan Nasional Pengawal
Fatwa Majelis Ulama Indonesia bisa menjadi sarana rekonsiliasi
kebangsaan dan menjaga suasana kebangsaan yang makin kondusif sekaligus
produktif.
"Inilah berkah hari raya Idhul Fitri, sesama warga bangsa saling
memaafkan, saling silaturahim, apalagi inisiatif itu datang dari
pemimpin republik. Saya yakin silaturahim membawa berkah bagi bangsa
ini," kata Jazuli di Jakarta, Kamis.
Jazuli memberikan apresiasi kepada Presiden Jokowi yang berkenan
menerima GNPF-MUI, yang sebenarnya telah lama ingin bertemu dan
berdialog dengan Presiden.
Menurut dia, harus diakui bahwa bangsa ini sedang mengalami
disharmoni sosial selama beberapa waktu lalu hingga saat ini, terutama
sejak aksi-aksi Bela Islam.
"Bahkan, ada upaya menstigmatisasi aksi-aksi tersebut sebagai
anti-kebhinnekaan, anti-Pancasila, anti-NKRI. Ada pula persepsi
kriminalisasi terhadap ulama sejak aksi-aksi tersebut sehingga
menimbulkan perasaan kolektif terjadinya ketidakadilan di kalangan
umat," ujarnya.
Anggota Komisi I DPR itu berharap dengan pertemuan silaturahim
tersebut, ada komunikasi dan dialog langsung sehingga aspirasi ulama
tersampaikan dengan baik kepada Presiden dan bisa diakomodir demi
menjaga persatuan dan kesatuan nasional.
Jazuli menilai sikap
saling menghormati antar umat beragama dan antar komponen bangsa bisa
terbangun komunikasi yang baik antar lembaga, antar rakyat dan
pemerintah, antar pemeluk agama yang akan berpengaruh besar dalam
menjaga persatuan dan kesatuan serta kemajuan bangsa.
Hal itu menurut dia merupakan rekonsiliasi kebangsaan, agar kondisi
kebangsaan tidak lagi hiruk pikuk dengan polemik dan saling serang
diantara sesama anak bangsa.