Depok (Antara Babel) - Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF),
Bachtiar Nasir menyatakan tak ingin berspekulasi tentang penyebab
pengeroyokan dan penganiayaan terhadap Pakar Telematika ITB Hermansyah
di Jalan Tol Jakarta Timur.
"Saya belum bisa berspekulasi karena kejadian di dalam tol dan ada
senggol senggolan dengan mobil lain dan gak ada keterangan yang bisa
membuat saya memberikan kesimpulan," kata Bactiar di Rumah Sakit Hermina
Depok, Minggu.
Bactiar menjelaskan sampai yang terakhir sebelum lebaran tidak ada
apa apa, dia cuma minta pendapat saya di WhatApps. "Saya diminta menjadi
saksi ahli apa menurut pendapat Pak ustad" tanya Herman dalam WA ke
Bachtiar.
"Saya bilang silahkan bertanya dulu ke lawyer supaya anda jangan salah langkah, cuma itu saja," katanya.
Dikatakannya dirinya selalu berkomunikasi dengan Herman dan selama
ini tak ada indikasi ancaman, karena saya komunikasi terus dengan
Herman.
Menurut dia kehadiran dirinya di RS Hermina Depok ini karena di
media sosial ramai dan dikaitkan di masalah dia sebagai saksi saya
merasa berkewajiban ada disini untuk melihat bagaimana sebenarnya.
"Setelah saya tanya langsung masih seputar adanya senggolan mobil
dan kemudian kejar-kejaran baru kemudian terjadi pengroyokan. Jadi
sampai disitu belum ada hubunganya dengan beliau sebagai saksi ahli,"
tegasnya.
Pakar Telematika, Hermansyah yang menjadi korban pengeroyokan dan
penganiayaan di Tol Jagorawi KM 6 (antara TMII - Tol JORR) Jakarta
Timur.
"Dari hasil pengecekan ke RS Hermina diketahui ada pasien yang
diduga korban pengeroyokan dan penganiayaan sebagaimana dimaksud pasal
170 yo 351 KUHP sekitar pukul 04.00 WIB," kata Kasat Reskrim Polresta
Depok, Kompol Teguh Nugroho.
Ia menjelaskan kejadian penganiayaan itu terjadi sekitar pukul
04.00 WIB, ketika itu korban dan adiknya menggunakan 2 mobil dari arah
Jakarta bermaksud pulang ke Depok, di mana korban menggunakan mobil
Toyota Avanza nomor polisi B-1086-ZFT.
Ketika iringan pulang di Tol Jagorawi lanjut Firdaus mobil yang
dikendarai adiknya kejar-kejaran dan saling pepet dengan mobil sedan
sehingga mobil adiknya kesenggol dan korban berinisiatif membantu
adiknya dengan mengejar mobil sedan tersebut, dari arah belakang ada
mobil Honda Jazz yang merupakan teman dari pengendara mobil sedan
memepet mobil korban.
"Sekitar KM 6 Tol Jagorawi mobil korban disuruh menepi oleh pelaku
kemudian korban oleh pelaku disuruh membuka pintu," ungkapnya.
Setelah korban turun langsung diserang oleh para pelaku yang
berjumlah sekitar 5 orang, dan seorang di antaranya menggunakan senjata
tajam setelah itu para pelakunya melarikan diri.
"Akibat kejadian tersebut korban terluka dibagian kepala, leher dan
tangan, lalu korban menyender dijok mobil dan sempat ditolong oleh
petugas Jasa Marga kemudian korban dibawa ke RS Hermina Depok," ujarnya.