Jakarta (Antara Babel) - Pemerintah Indonesia mengincar untuk membuka
penerbangan langsung dari Indonesia menuju Moskow, Rusia untuk menarik
lebih banyak wisatawan Rusia yang berkunjung ke Indonesia.
"Selama ini kita kalau ke Rusia harus transit ke negara ketiga dan
bisa memakan waktu 24 jam. Padahal jika ada penerbangan langsung hanya
memakan waktu 11 jam," kata Dubes RI untuk Rusia M. Wahid Supriyadi
dalam jumpa pers di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu.
Dubes Wahid akan bertemu dengan pihak management Garuda Indonesia malam ini untuk membicarakan teknis rencana tersebut.
"Alhamdullilah Garuda sudah ada komitmen untuk terbang ke Moskow," kata Dubes Wahid.
Direncanakan pesawat Garuda Indonesia akan terbang tiga kali
seminggu ke Rusia. Dua kali dari Denpasar dan satu kali dari Jakarta
selambat-lambatnya Agustus tahun ini, kata Wahid.
Data dari Kementerian Pariwisata menunjukkan sekitar 85 ribu turis
Rusia berkunjung ke Indonesia tahun lalu. Sementara tahun ini, Indonesia
memasang target untuk menarik 100 ribu wisatawan dari Rusia.
Hingga April 2017, tercatat sebanyak 45 wisatawan dari Rusia telah berkunjung ke Indonesia.
Menurut Dubes Wahid, angka tersebut relatif kecil jika dibandingkan
dengan jumlah wisatawan Rusia yang berkunjung ke Thailand yang bisa
mencapai 1,5 juta dalam satu tahunnya karena didukung oleh adanya rute
penerbangan langsung dari negara tersebut ke Rusia.
"Kalau Garuda terbang, bukan hanya membawa manusia tapi juga
buah-buahan tropis dan sayuran yang menjadi barang eksotik di Rusia,"
kata Dubes.
Tak hanya membuka pintu pariwisata, namun juga peluang perdagangan produk buah sayuran dan buah ke Rusia.
Menyusul embargo dari Uni Eropa dan Amerika, Rusia akan membalas
dengan menyetop impor produk buah dan sayuran serta produk susu dari
mereka.
Pasar yang ditinggalkan oleh Rusia tersebut menawarkan peluang yang besar bagi produk buah dan sayuran dari Indonesia.
"Produk-produk ini harus diangkut dengan cargo udara, tak mungkin dengan kapal karena bisa busuk," kata Wahid.
Satu pesawat Garuda Indonesia bisa mengangkut hingga lima ton produk-produk tersebut, kata dubes.
Buah-buahan tropis dan sayuran menjadi barang langka di Rusia, kata
Dubes seraya mengingat pengalamannya membeli satu biji buah rambutan
yang dihargai 20 ribu rupiah di pasar Rusia.
Indonesia Incar Penerbangan Langsung ke Rusia
Rabu, 5 Juli 2017 19:26 WIB