Koba (Antara Babel) - Kawasan hutan mangrove seluas lebih kurang 213 hektare di Desa Kurau Barat, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mulai digemari wisatawan dalam dan luar daerah.
"Ini keindahan alam yang luar biasa, kami bisa berwisata sambil berpetulang di hutan ini," kata Askiah, seorang pengunjung yang mengaku datang dari Kabupaten Bangka Selatan, Sabtu.
Askiah mengaku informasi keindahan alam hutan wisata mangrove ini didapatkannya dari media sosial karena banyak teman-teman yang menampilkan foto hutan tersebut di dinding media sosial mereka.
"Saya tertarik dan langsung datang, ternyata hutan ini sangat indah cocok untuk berwisata pada hari libur karena hutannya masih asri," katanya.
Ia juga tertarik karena di dalam kawasan hutan seluas ratusan hektare tersebut terdapat beragam jenis hewan baik melata maupun berbagai jenis burung.
"Untuk menjangkau hutan mangrove ini hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja, tidak perlu menggunakan perahu karena sudah ada jalan setapak di pinggir muara," ujarnya.
Firman, pengunjung hutan mangrove lainnya mengaku terpesona melihat kawasan hutan yang masih perawan dan menjadi habitat beragam spesies hewan.
"Kami bisa menelusuri setiap sudut kawasan hutan menikmati keindahan alam hutan pantai dan melihat aneka jenis burung yang hidup bebas di hutan ini," ujarnya.
Firman menyayangkan hutan mangrove yang memiliki potensi cukup besar belum digarap pemerintah daerah menjadi satu dari destinasi wisata di daerah itu.
"Hutan ini memiliki magnet tersendiri bagi wisatawan, potensinya cukup besar dan tidak kalah dari Pulau Ketawai dan Hutan Madu Pelawan di Desa Namang, hanya saja butuh sentuhan pembangunan dari pemerintah daerah," ujarnya.