Jakarta (Antara Babel) - Kementerian Perindustrian memastikan
rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dilakukan melalui proses
yang profesional dan terhindar dari Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN).
"Pemerintah
berupaya untuk semakin bisa akuntabel. Tentunya kita harus percaya
bahwa ini harus terhindar dari KKN," kata Sekjen Kemenperin Haris
Munandar ditemui di Karawang, Kamis.
Kendati
telah dipersiapkan oleh Badan Kepegawaian Nasional dan Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, namun Kemenperin
juga mempersiapkan tes secara online.
"Nah, tes
online itu kan dia harus bisa menginput data, menjawab
pertanyaan-pertanyaan. Jadi, yang tersaring kemungkinan besar sudah
sesuai kriteria," ujar Haris.
Menurut Haris,
rekrutmen tersebut juga dapat menjadi solusi atas tantangan untuk
mengisi berbagai kursi pimpinan yang banyak kosong di Kemenperin,
mengingat terjadinya moratorium PNS beberapa tahun belakangan.
Bahkan, Haris berharap agar rekrutmen untuk CPNS Kemenperin dapat dilakukan lagi tahun ini.
"Ini
dalam upaya mempersiapkan angkatan yang nantinya akan mengisi
kursi-kursi pimpinan. Karena di birokrasi itu tidak mungkin dia langsung
bisa naik eselon II. Ada proses dan jenjang jabatan yang perlu dilalui.
Tahun depan semoga ada lagi, karena kita butuh banyak dosen dan tenaga
pengajar," tukas Haris.
Diketahui, Kementerian
Perindustrian membuka rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun
2017 sebanyak 380 formasi dengan 43 jabatan untuk para lulusan Diploma
III (D-III), D-IV/Strata 1 (S-1), S-2, dan S-3.
Hal
ini berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2017 Tanggal 31
Agustus 2017 Tentang Kebutuhan Pegawai Aparatur Sipil Negara di
lingkungan Kementerian Perindustrian Tahun Anggaran 2017.