Pangkalpinang (Antara Babel) - Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar diskusi publik penegakan kedaulatan pedagang tradisional untuk menyikapi rencana hadirnya waralaba minimarket di daerah itu.
"Diskusi kali ini mengambil tema tentang penegakan kedaulatan pedagang tradisional sehingga diharapkan dapat menjadi sarana bertukar pikiran dalam menyikapi rencana hadirnya waralaba minimarket di Pangkalpinang," kata Koordinator Presidium KAHMI Pangkalpinang, Davitri, Selasa.
Ia menerangkan diskusi publik juga diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi Pemkot Pangkalpinang sebagai pertimbangan sebelum memberikan izin bagi waralaba minimarket untuk membuka usahanya di Kota Pangkalpinang.
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Tradisional Kepulauan Babel, Hangga Oktafandy mengatakan masuknya usaha waralaba minimarket ke Kota Pangkalpinang dikhawatirkan dapat memperlemah sektor perekonomian karena dapat menimbulkan persaingan dengan pedagang tradisional yang telah lama menjadi mata pancaharian sebagian masyarakat.
"Hadirnya waralaba minimarket di Kota Pangkalpinang dapat menimbulkan persaingan para pemodal besar dengan pedagang tradisional yang memiliki modal kecil sehingga dikhawatirkan dapat gulung tikar," ujarnya.
Menurut Hangga, Pemkot Pangkalpinang perlu mendidik perekonomian di tingkat masyarakat dengan menggelar pelatihan manajemen kewirausahaan bagi para pedagang tradisional.
Sementara itu pakar ekonomi syariah, Iskandar mengatakan bahwa masuknya usaha waralaba minimarket ke Kota Pangkalpinang tidak dapat dipungkiri karena pengaruh perkembangan tata kelola perdagangan.
"Masuknya usaha waralaba minimarket diharapkan memperhatikan izin, zonasi maupun jarak yang ideal sehingga tidak mematikan pedagang dan pasar tradisional," terangnya.
Selain itu, lanjut Iskandar, pola manajemen pedagang tradisional juga diharapkan dapat diubah dengan memotong mata rantai distribusi barang sehingga harga dapat bersaing dengan retail modern.
"Kreativitas dalam berdagang juga diperlukan seperti penawaran yang dapat menarik minat masyarakat untuk tetap berbelanja di pedagang tradisional," katanya.