Pangkalpinang (Antara Babel) - Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terus melakukan pencegahan penyalahgunaan dan peredaran narkotika dan bahan berbahaya (narkoba) di daerah itu.
Kepala BNNK Pangkalpinang, AKBP Ichlas Gunawan di Pangkalpinang, Kamis, mengatakan salah satu bentuk pencegahan tersebut adalah dengan membentuk Kelurahan Siaga Anti Narkoba (KSAN) di beberapa kelurahan di kota itu.
"Saat ini baru sekitar tujuh kelurahan yang kami bentuk di antaranya Gedung Nasional, Lontong Pancur, Gabek Dua, Air Itam, Kampung Bintang dan Masjid Jami. Para pemuda yang ada di kelurahan itu sudah kami latih menjadi penggiat anti narkoba mulai dari membaca situasi lingkungan hingga apa yang harus mereka lakukan jika melihat ada teman yang terlibat penyalahgunaan narkoba," katanya.
Dia mengatakan mekanisme pembentukan KSAN itu, pertama dengan melakukan rapat bersama pengambil kebijakan di wilayah itu mulai dari terendah untuk mendeteksi wilayah rawan. Setelah semua itu dilakukan, pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap para penggiat anti narkoba untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.
Ia mengatakan dari seluruh KSAN yang terbentuk, baru Kelurahan Lontong Pancur dan Gabek Dua dinilainya cukup berhasil.
"Tahun depan, kami berencana akan menambah 10 lagi KSAN dan target kami seluruh kelurahan yang ada di Pangkalpinang semuanya menjadi KSAN walaupun secara bertahap," ujarnya.
Ichlas mengatakan upaya lain dalam memberantas penyalahgunaan dan peredaran narkoba ini, pihaknya sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan.
"Di Dinas pendidikan sendiri kami melakukan upaya pencegahan tersebut secara simultan di sekolah-sekolah. Sedangkan untuk Dinas Kesehatan, kami sudah bekerja sama dengan puskesmas seperti di Melintang, Air Itam, Rangkui dan Gerunggang untuk rehabilitasi," katanya.
Dia menjelaskan salain membentuk KSAN dan MoU dengan beberapa dinas, upaya BNNK dalam memberantas penyalahgunaan terus berlanjut dengan cara merangkul organisasi kepemudaan dan wartawan.
"Karena saya yakin kawan-kawan pers, mata dan telinganya lebih peka dari saya. Maka dari itu informasi dari rekan-rekan ini sangat saya butuhkan, namun hal ini bukan hanya tentang sebatas target operasi saja, akan tetapi apabila mengetahui ada masyarakat yang terjebak dalam penyalahgunaan dan takut untuk melapor, segera sampaikan ke kami maka saya jamin akan direhabilitasi," ujarnya.