Jakarta (Antara Babel) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka
Halaqah Ulama ASEAN 2017 bertema "Memperkuat Daya Saing Lembaga-lembaga
Pendidikan Islam di ASEAN" di Jakarta, Selasa.
"Tentu tema ini
dipilih karena memang tantangan kita saat ini tidak semakin ringan
dibanding yang dihadapi pendahulu kita," kata Lukman.
Menurut dia, tantangan umat Islam saat ini semakin kompleks di
tengah perkembangan teknologi dan informasi yang berkemajuan. Kendati,
terdapat banyak aspek positif dari kemajuan teknologi dan informasi
seperti kemudahan berkomunikasi.
Umat Islam, lanjutnya, saat ini kerap disudutkan oleh
tindakan-tindakan segelintir Muslim yang melakukan tindakan radikal dan
bertentangan dengan nilai Islam "rahmatan lilalamin". Hal tersebut
sangat mengkhawatirkan jika tidak dilawan dengan berbagai upaya
moderasi.
Upaya moderasi, lanjut dia, sangat diperlukan untuk diupayakan banyak pihak terutama oleh para ulama dan pendidikan Islam.
"Kewajiban kita untuk mengembalikan ajaran dan nilai-nilai Islam
kepada esensi, substansi seungguhnya. Menjaga melindungi harkat martabat
kemanusiaan sesama bukan sebaliknya sebagai alat menafikan antarkita
atau bahkan saling meniadakan satu lain," kata dia.
Halaqah Ulama ASEAN yang diadakan pada 17-19 Oktober 2017 itu
diikuti 150 peserta dari 12 negara yang terdiri dari 10 negara ASEAN dan
dua negara lain yaitu China dan Timor Leste.
Buka Halaqah Ulama ASEAN, Menag Bicara Dampak Kemajuan Teknologi
Selasa, 17 Oktober 2017 23:00 WIB