Jakarta (Antara Babel) - Calon Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto
mengatakan TNI harus bertransformasi menjadi institusi pertahanan yang
profesional, modern, dan tangguh supaya bisa menjalankan tugas
pertahanan-keamanan dengan baik.
"TNI perlu transformasi diri
menjadi organisasi pertahanan negara yang profesional, modern, dan
tangguh. Dan untuk menjadikan institusi tersebut sesuai semangat
transformasi maka diperlukan payung hukum yang kuat," kata Hadi dalam
uji kelayakan dan kepatutan di Ruang Rapat Komisi I DPR, kompleks
parlemen, Jakarta, Rabu.
Transformasi itu, ia menjelaskan, perlu
dilakukan karena perkembangan signifikan dalam teknologi informasi,
komunikasi dan transportasi telah mengubah model interaksi paling hakiki
antarmanusia dan antar-negara, yang telah menyebabkan perubahan besar
yang memunculkan bentuk friksi dan konflik baru yang berbeda dari
sebelumnya.
"Dari hal itu akan muncul fenomena baru yang dengan sendirinya mengubah perspektif ancaman pertahanan negara," ujarnya.
Hadi
juga menyebut perlunya penyesuaian doktrin yang integratif; pembangunan
sumber daya manusia berjiwa satria, militan dan profesional; serta
dukungan kelengkapan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang modern
untuk melaksanakan tugas dengan baik sesuai amanat konstitusi.
Dalam
uji kelayakan yang diselenggarakan oleh DPR itu, dia juga memaparkan
potensi-potensi ancaman terhadap pertahanan dan keamanan nasional serta
kebutuhan untuk mengantisipasinya.
Setelah penyampaian visi dan misi dari Marsekal Hadi selaku calon
Panglima TNI, DPR melakukan pendalaman materi dalam sesi tertutup dalam
uji kelayakan dan kepatutan itu.
Marsekal Hadi: TNI Harus Bertransformasi Jadi Organisasi Profesional
Rabu, 6 Desember 2017 16:55 WIB
TNI perlu transformasi diri menjadi organisasi pertahanan negara yang profesional, modern, dan tangguh. Dan untuk menjadikan institusi tersebut sesuai semangat transformasi maka diperlukan payung hukum yang kuat,