Koba (Antaranews Babel) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten (DKP) Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membangun informasi zonasi daerah penangkapan ikan, untuk memudahkan para nelayan dalam menentukan titik koordinat potensial.
"Sistem informasi daerah potensial penangkapan ikan ini kami bangun untuk menentukan zonasi atau titik koordinat tempat berkumpulnya ikan sehingga para nelayan lebih mudah menuju titik yang kami tetapkan untuk bisa meningkatkan hasil tangkapan," kata Kepala DKP Bangka Tengah, Dedy Muchdiyat di Koba, Senin.
Ia menjelaskan, sistem informasi daerah potensial penangkapan ikan tersebut menggunakan teknologi indikator klorofil dan suhu yang tingkat akurasinya mencapai 95 persen sehingga para nelayan turun melaut tidak lagi berdasarkan pengalaman tetapi bisa mengikuti petunjuk informasi yang sudah ditetapkan.
"Selama ini para nelayan hanya berpedoman berdasarkan kebiasaan dan pengalaman sehingga hasil tangkapan tidak banyak, maka sekarang nelayan tidak perlu lagi meraba-raba tetapi langsung saja menuju titik koordinat penangkapan yang sudah kami tetapkan," katanya.
Ia menjelaskan, sistem informasi daerah potensial penangkapan ikan itu akan dipasang pada setiap pelabuhan, bandara dan sejumlah tempat strategis lainnya yang memudahkan nelayan mendapatkan informasi sebelum turun melaut.
"Ini bagian dari inovasi dan indikator dari kami untuk meningkatkan produksi tangkap ikan laut dan kami optimistis tangkapan nelayan tahun ini jauh lebih meningkat dibanding sebelumnya," katanya.
Pihaknya bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta untuk membangun teknologi informasi tersebut dan diimplementasikan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Bangka Tengah.
"Potensi ikan luar biasa di daerah ini, contohnya ikan tenggiri baru 40 persen yang berhasil ditangkap nelayan dari potensi yang ada, maka kami berharap dengan teknologi yang kami bangun ini mampu meningkatkan hasil tangkapan nelayan," ujarnya.