Namang (Antaranews Babel) - Hamparan petak sawah seluas sekitar 54 hektare di Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak hanya merupakan sumber pangan bagi warga setempat tetapi juga dapat menjadi potensi pariwisata.
Zaiwan, seorang tokoh masyarakat Namang di Namang, Sabtu, mengatakan hamparan sawah tersebut memiliki daya tarik tersendiri, apalagi dilengkapi dengan fasilitas berupa gazebo dan pondok pemberhentian bagi wisatawan yang akan menuju kawasan Hutan Pelawan yang lokasinya tidak jauh dari areal persawahan tersebut.
"Memang prospek jangka panjang dengan dibukanya areal persawahan tersebut bukan hanya untuk memperkuat ketahanan pangan warga desa, tetapi juga tersimpan potensi wisata yang memiliki daya tarik tersendiri," katanya.
Ia mengatakan, untuk menjadikan areal persawahan sebagai pelengkap kawasan wisata Hutan Pelawan, pihak desa sudah membangun sejumlah pondok dan gazebo tempat pemberhentian tepat di pinggir kali irigasi.
"Sudah sering tamu dari luar datang ke Namang kami jamu makan makanan khas daerah di pondok sawah tersebut sambil menikmati hamparan padi menguning. Tamu semakin betah karena suasana yang alam terbuka dengan hembusan angin yang sejuk dan asri," katanya.
Setiap wisatawan yang akan berkunjung ke Hutan Pelawan Namang akan melewati jalan yang melintasi areal persawahan dimana kiri dan kanan jalan terdapat pondok untuk tempat bersantai.
Di pondok-pondok itu para wisatawan bisa berhenti sambil menikmati santap siang atau hanya sekadar mampir untuk menikmati hamparan sawah, terutama saat padi sudah menguning.
Ia mengatakan, keberadaan sawah tersebut tidak hanya menguntungkan petani yang bisa memproduksi padi lokal untuk ketahanan pangan rumah tangga tetapi juga menjadi bagian dari daya tarik wisatawan.
"Sekarang ini produksi padi sawah tersebut setidaknya mampu memenuhi kebutuhan pangam keluarga, bahkan belakangan ini sebagian petani sudah menjual hasil panen mereka karena produksi padi sudah mulai banyak," katanya.