Muntok, (ANTARA Babel) - Objek wisata Mercusuar Tanjung Kalian dipenuhi coretan para wisatawan.
Penjaga Mercusuar, Yuswandi mengatakan pihaknya telah mengoptimalkan pengawasan untuk mengantisipasi vandalisme.
"Tapi harus diakui personel kami kurang untuk melakukan pemantauan secara menyeluruh, teknisi dan penjaga mercusuar hanya ada lima yang bekerja secara bergantian," kata Yuswandi di Muntok, Selasa.
Mercusuar yang dibangun pada 1862 tersebut berada di bawah naungan UPTD Distrik Navigasi Palembang.
"Mengenai perawatannya berada di bawah Dirjen Perhubungan Laut, dan mereka selalu melakukan perawatan rutin baik yang berat maupun ringan," katanya.
Meski dari luar mercusuar tampak tercat bersih dengan warna putih, sayangnya keadaan di dalam tidak demikian.
Coretan yang ditinggalkan para pengunjung banyak terlihat pada relung-relung dinding mercusuar.
"Kami selalu mengingatkan pengunjung agar menjaga kebersihan dan tidak mencoret-coret dinding, tapi namanya manusia, selalu ingin meninggalkan kesan," kata Yuswandi.
Mercusuar Tanjung Kalian memiliki ketinggian kira-kira 65 meter, dan terdiri dari 182 anak tangga.
Pengunjung dapat menikmati keindahan Bangka Barat dari puncak menara. Sebelah Barat adalah Pantai Tanjung Kalian yang berpasir putih memiliki panjang lima kilometer.
Sebelah Timur, adalah pelabuhan tua Kota Muntok yang dulu merupakan pelabuhan teramai kedua setelah Singapura.
Di malam hari, sinar lampu mercusuar berkekuatan 1000 watt dapat terlihat jelas dengan radius lima kilometer dari arah laut, untuk memandu kapal-kapal yang melintas. (T.I027/)