Muntok (Antara Babel) - Calon anggota legislatif perempuan dari Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Merita Rukmiyati, mengharapkan praktik pengobatan alternatif difasilitasi dan dirangkul pemerintah daerah agar memudahkan pemantauan.
"Praktik pengobatan alternatif perlu dipantau agar tidak menyimpang dari ketentuan sesuai standar kesehatan yang bisa merugikan pasien," ujar caleg DPRD Kabupaten Bangka Barat dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Merita di Muntok, Rabu.
Ia menjelaskan, pengobatan alternatif seperti sinshe, tabib, pijat refleksi modern dan tradisional, jamu herbal yang tumbuh di daerah itu selama ini kurang mendapat perhatian pemerintah setempat.
"Padahal jika usaha itu dibina, diarahkan dan diawasi, kami yakin akan membantu para pelaku usaha, bahkan bukan tidak mungkin akan menambah pendapatan daerah," kata caleg Dapil I nomor urut enam tersebut.
Praktik penyembuhan tradisional atau biasa disebut dengan pengobatan kampung, menurutnya, merupakan salah satu kearifan lokal karena para tabib tersebut menggunakan tumbuh-tumbuhan yang sudah terbukti mampu menyembuhkan berbagai penyakit.
Berbagai penyakit, kata dia, bisa disembuhkan dengan pengobatan herbal yaitu menggunakan ramuan tumbuh-tumbuhan yang terdapat di daerah itu.
"Praktik tabib atau sinshe ini bukan perdukunan dan seharusnya dinkes lebih tanggap dan membantu memfasilitasi praktik yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu itu," kata dia.
Sebagai bentuk keseriusan pemkab mewadahi praktik tersebut, menurut ibu rumah tangga itu, dinkes bisa saja melakukan penelitian terhadap berbagai jenis tumbuhan yang biasa digunakan para tabib atau sinshe.
Dari penelitian ilmiah itu, kata dia, hasilnya dapat diumumkan agar masyarakat lebih percaya dan bisa menjadikan pengobatan tradisional sebagai salah satu alternatif seiring masih kurang maksimalnya pelayanan kesehatan melalui pusat pelayanan kesehatan yang ada di daerah itu.
Ia mencontohkan, di negara Malaysia yang saat ini mutu pendidikannya lebih maju, sudah ada mata kuliah pengobatan tradisional dan masyarakatnya diizinkan untuk berobat di praktik itu.
"Kami berharap pengobatan tradisional yang sudah ada sejak zaman dahulu ini bisa difasilitasi dan dilestarikan, karena bukan tidak mungkin potensi itu akan menjadi salah satu daya tarik masyarakat luar untuk datang," kata dia.