Maiduguri, Nigeria (Antara Babel) - Pemimpin kelompok pemberontak Boko Haram menawarkan pembebasan lebih dari 200 siswi Nigeria yang mereka culik dengan pembebasan anggota mereka yang dipenjara sebagai pertukaran, demikian menurut video yang dipasang di YouTube, Senin (13/5).
Video itu antara lain memperlihatkan keberadaan 100 anak perempuan berjilbab abu-abu dan hitam duduk di tanah dan melantunkan doa di suatu tempat yang tidak disebutkan lokasinya, demikian seperti dilansir kantor berita Reuters.
Shekau, yang mengenakan seragam militer dan menggenggam senjata AK-47, kemudian berbicara di depan kamera. Ia tampak percaya diri dan pada satu titik sempat tertawa.
"Yang ingin saya sampaikan adalah, kalau kalian menginginkan kami membebaskan gadis-gadis yang kami culik ini, mereka yang tidak menerima Islam akan diperlakukan sebagaimana Nabi (Muhammad) memperlakukan orang-orang kafir dan mereka akan tinggal dengan kami," katanya dalam bahasa Nigeria yang kemudian diterjemahkan.
"Kami tidak akan membebaskan mereka sementara kalian menahan saudara-saudara kami," ujarnya, sebelum menyebutkan serangkaian nama kota-kota Nigeria.
Tidak jelas apakah ia berada di lokasi yang sama dengan siswi-siswi tersebut, namun munculnya video itu tampaknya merupakan sinyal adanya keinginan dari pihak Boko Haran untuk berunding.
Mike Omeri, pejabat tinggi Kementerian Informasi, mengatakan dalam jumpa pers bahwa pemerintah telah melihat video itu.
"Pemerintah Nigeria sedang mempertimbangkan pilihan-pilihan untuk membebaskan para siswi itu dan mengembalikan mereka ke orangtuanya," katanya seperti dikutip Reuters.
Gubernur negara bagian Borno, tempat siswi-siswi itu diculik, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa video itu telah disebarkan ke keluarga-keluarga serta sekolah-sekolah lokal untuk mengidentifikasi anak-anak perempuan yang tampak di video.
Militan-militan Boko Haram, yang berjuang untuk mendirikan negara Islam, pada 14 April menyerbu sebuah sekolah menengah di desa timur laut, Chibok, dan menculik 276 siswi yang sedang sekolah.
Beberapa siswi berhasil melarikan diri, namun 200 lainnya masih hilang.
Pejabat pemerintah mengatakan "semua pilihan" sedang dipertimbangkan untuk mengupayakan pembebasan siswi-siswi yang diculik tersbeut.
Nigeria telah mengerahkan dua divisi tentara untuk mencari siswi-siswi yang diculik.
Beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Israel dan Prancis telah menawarkan bantuan atau mengirimkan ahli-ahli mereka untuk membantu pembebasan anak-anak perempuan yang diculik tersebut.
"Kami telah membagi gambar satelit kepada Nigeria dan menerbangkan pesawat-pesawat ISR (intelijen, pengamat dan pengintai) di atas Nigeria dengan izin pemerintah," kata seorang pejabat senior Amerika Serikat.