Madiun (Antara Babel) - Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menantang PT Industri Kereta Api (Inka) menciptakan kereta api dengan kecepatan lebih dari 300 kilometer per jam seperti yang terdapat di Tiongkok.

"Ketua MPR Sidarto Danusubroto berpesan agar ditanyakan ke Inka, apa otak orang Inka mampu membuat kereta seperti Tiongkok," kata Wakil Ketua MPR Ahmad Farhan Hamid dalam kunjungan kerjanya bersama delegasi MPR ke PT Inka Madiun, Jawa Timur, Selasa.  
    
Farhan mengatakan pada pertengahan tahun 2013, delegasi MPR sempat bertandang ke Tiongkok. Dalam kunjungan itu delegasi MPR diberi kesempatan naik kereta api dari Beijing ke kota yang yang jaraknya 500 km, dan hanya ditempuh satu jam 45 menit dengan kecepatan 330 km per jam.

Menurut Farhan, PT Inka selaku industri strategis memiliki kepentingan untuk menjawab tantangan itu. MPR akan terus mendorong dan mendukung upaya peningkatan teknologi dalam meraih cita-cita bangsa.

"Kami mengingatkan Pimpinan MPR memberi perhatian sungguh-sungguh dan besar bagi penguatan kembali industri strategis. Kunjungan kami ke industri strategis semata-mata untuk menyampaikan pesan nasional kita," ujar dia.

Dia menilai kereta api merupakan transportasi massal yang vital bagi publik dan menjadi tanggung jawab negara. PT Inka memiliki peran strategis untuk memaksimalkan sebesar-besarnya kemampuan yang dimilikinya untuk berkontribusi bagi kemakmuran rakyat.

Direktur Utama PT Inka Agus Purnomo menyampaikan bahwa BUMN itu telah memiliki segala hal yang diperlukan untuk membuat kereta cepat itu.

Dia menyatakan kesiapan pihaknya untuk segera merealisasikan kereta api cepat yang mampu bergerak 300 km per jam.

Pewarta: Oleh Rangga Pandu Asmara Jingga

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014