Ikatan Istri Karyawan Timah bekerja sama dengan PT Pegadaian (Persero) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengubah sampah plastik menjadi tabungan emas, guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli lingkungan di daerah itu.
"Kerja sama ini sebagai bentuk tindaklanjut gerakan Indonesia Bersih dari sampah plastik," kata Ketua Umum IIKT, Else Riza Pahlevi di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan Ibu Negara Republik Indonesia, Iriana Joko Widodo menganggap masalah sampah plastik ini sangat penting dan harus ditanggulangi, karena sudah merusak serta mencemari lingkungan. Apalagi, Indonesia telah ditetapkan sebagai negara penghasil sampah plastik nomor dua dunia.
"Sampah-sampah plastik ini sudah mencemari lautan Indonesia. akhir-akhir ini, banyak ditemukan bangkai-bangkai ikan dan di dalam perutnya ditemukan sampah plastik," ujarnya.
Ia berharap dengan adanya kerja sama ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya para istri karyawan PT Timah Tbk untuk tidak lagi menggunakan wadah atau tempat berbahan plastik, sehingga sampah ini dapat berkurang dan tidak lagi mencemari lingkungan.
"Kita berharap dengan adanya kerja sama ini masyarakat bisa menukarkan sampah ini ke Pegadaian menjadi tabungan emas, sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarganya," katanya,
Deputi Bisnis PT Pegadaian (Persero) Area Palembang, Aris Suroso mengatakan kerja sama memilah sampah jadi tabungan emas ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat sampah dalam meningkatkan nilai ekonomi.
"Ini merupakan program pemerintah yang dikolaborasikan dengan program sosial Pegadaian, memilah sampah menjadi tabungan emas," katanya.
Ia mengatakan untuk menukar sampah menjadi emas harus melalui proses terlebih dahulu, yaitu tim dari Pegadaian akan memilah sampah organik dan non organik, ditimbang, dan dinilai harganya. Selanjutnya tim Pegadaian akan menetapkan harganya untuk ditukar dengan tabungan emas.
"Masyarakat dapat menambah saldo tabungan emas di outlet-outlet Pegadaian. Mereka mendapatkan saldo tabungan emas melalui ATM atau menggunakan aplikasi Pegadaian Digital," ujarnya. ***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Kerja sama ini sebagai bentuk tindaklanjut gerakan Indonesia Bersih dari sampah plastik," kata Ketua Umum IIKT, Else Riza Pahlevi di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan Ibu Negara Republik Indonesia, Iriana Joko Widodo menganggap masalah sampah plastik ini sangat penting dan harus ditanggulangi, karena sudah merusak serta mencemari lingkungan. Apalagi, Indonesia telah ditetapkan sebagai negara penghasil sampah plastik nomor dua dunia.
"Sampah-sampah plastik ini sudah mencemari lautan Indonesia. akhir-akhir ini, banyak ditemukan bangkai-bangkai ikan dan di dalam perutnya ditemukan sampah plastik," ujarnya.
Ia berharap dengan adanya kerja sama ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya para istri karyawan PT Timah Tbk untuk tidak lagi menggunakan wadah atau tempat berbahan plastik, sehingga sampah ini dapat berkurang dan tidak lagi mencemari lingkungan.
"Kita berharap dengan adanya kerja sama ini masyarakat bisa menukarkan sampah ini ke Pegadaian menjadi tabungan emas, sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarganya," katanya,
Deputi Bisnis PT Pegadaian (Persero) Area Palembang, Aris Suroso mengatakan kerja sama memilah sampah jadi tabungan emas ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat sampah dalam meningkatkan nilai ekonomi.
"Ini merupakan program pemerintah yang dikolaborasikan dengan program sosial Pegadaian, memilah sampah menjadi tabungan emas," katanya.
Ia mengatakan untuk menukar sampah menjadi emas harus melalui proses terlebih dahulu, yaitu tim dari Pegadaian akan memilah sampah organik dan non organik, ditimbang, dan dinilai harganya. Selanjutnya tim Pegadaian akan menetapkan harganya untuk ditukar dengan tabungan emas.
"Masyarakat dapat menambah saldo tabungan emas di outlet-outlet Pegadaian. Mereka mendapatkan saldo tabungan emas melalui ATM atau menggunakan aplikasi Pegadaian Digital," ujarnya. ***1***
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019