Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan, Supriyadi mengatakan kewenangan untuk mengisi petugas di Pustu adalah merupakan tanggung jawab dari Puskesmas.
"Kami akan panggil kepala puskesmas Toboali Untuk menempatkan tenaga kesehatan untuk mengisi pustu tersebut, Karena penempatan tenaga kesehatan di pustu itu menjadi tanggung jawab puskesmas," kata dia di Toboali, Jum'at.
Ia mengatakan permasalahan Pustu di Desa Keposang yang terbengkalai itu akan segera diselesaikan dan mudah mudahan segera bisa difungsikan kembali.
"Pokoknya senin kami selesaikan dan mudah-mudahan segera bisa di fungsikan. Makasih atas perhatiannya," kata dia.
Kendati demikian, Kepala Dinkes Bangka Selatan masih memilih bungkam, terkait apakah benar pustu di desa keposang tersebut sudah tidak beroperasi sejak usai dibangun pada tahun 2017 silam.
"Fungsi Dinkes adalah pembinaan," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu) yang berada di Desa Keposang Kecamatan Toboali terbengkalai dan tidak aktif usai dibangun pada Tahun 2017 Silam.
Baca juga: Pustu Desa Keposang terbengkalai
Baca juga: DPRD Basel minta Dinkes sigap sikapi Pustu tidak beroperasi
Baca juga: Pemerhati Kebijakan Publik minta Dinkes evaluasi Pustu tidak berfungsi
Anggota DPRD Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Musani di Toboali, Jum'at mengatakan sampai saat ini ada beberapa Pustu yang dibangun pada tahun 2017 tidak aktif, salah satunya di Jalan Air Bulang Parit 5 Desa Keposang.
"Dua tahun terakhir banyak pustu yang dibangun tapi tidak berjalan maksimal tentu hal ini sangat mengganggu masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan," kata dia.
Menurut dia, dengan adanya pustu yang tidak beroperasi ini, pasti tentu memyebabkan DKPPKB Bangka Selatan tidak optimalkan dalam menjalankan fungsinya, terlebih hal ini sama dengan membuat APBD yang dikucurkan menjadi mubazir.
" Untuk apa dibuatin kalau tidak dipergunakan, kesannya sangat sia-sia saja. Dari dulu alasannya (DKPPKB) Basel kurang tenaga kerja medisnya dan juga tidak adanya sumur air, tapi kenapa tidak dianggarkan sudah 2 tahun terakhir ini, lucu jadinya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Kami akan panggil kepala puskesmas Toboali Untuk menempatkan tenaga kesehatan untuk mengisi pustu tersebut, Karena penempatan tenaga kesehatan di pustu itu menjadi tanggung jawab puskesmas," kata dia di Toboali, Jum'at.
Ia mengatakan permasalahan Pustu di Desa Keposang yang terbengkalai itu akan segera diselesaikan dan mudah mudahan segera bisa difungsikan kembali.
"Pokoknya senin kami selesaikan dan mudah-mudahan segera bisa di fungsikan. Makasih atas perhatiannya," kata dia.
Kendati demikian, Kepala Dinkes Bangka Selatan masih memilih bungkam, terkait apakah benar pustu di desa keposang tersebut sudah tidak beroperasi sejak usai dibangun pada tahun 2017 silam.
"Fungsi Dinkes adalah pembinaan," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu) yang berada di Desa Keposang Kecamatan Toboali terbengkalai dan tidak aktif usai dibangun pada Tahun 2017 Silam.
Baca juga: Pustu Desa Keposang terbengkalai
Baca juga: DPRD Basel minta Dinkes sigap sikapi Pustu tidak beroperasi
Baca juga: Pemerhati Kebijakan Publik minta Dinkes evaluasi Pustu tidak berfungsi
Anggota DPRD Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Musani di Toboali, Jum'at mengatakan sampai saat ini ada beberapa Pustu yang dibangun pada tahun 2017 tidak aktif, salah satunya di Jalan Air Bulang Parit 5 Desa Keposang.
"Dua tahun terakhir banyak pustu yang dibangun tapi tidak berjalan maksimal tentu hal ini sangat mengganggu masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan," kata dia.
Menurut dia, dengan adanya pustu yang tidak beroperasi ini, pasti tentu memyebabkan DKPPKB Bangka Selatan tidak optimalkan dalam menjalankan fungsinya, terlebih hal ini sama dengan membuat APBD yang dikucurkan menjadi mubazir.
" Untuk apa dibuatin kalau tidak dipergunakan, kesannya sangat sia-sia saja. Dari dulu alasannya (DKPPKB) Basel kurang tenaga kerja medisnya dan juga tidak adanya sumur air, tapi kenapa tidak dianggarkan sudah 2 tahun terakhir ini, lucu jadinya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019