Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong pihak swasta atau badan usaha pemerintah untuk mengeluarkan dana sosial atau "Corporate Social Responsibility" (CSR) untuk membantu penanganan stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, dr Then Suyanti di Sungailiat, Minggu, mengatakan peran pihak swasta maupun badan usaha pemerintah dalam membantu dana sosial penanganan stunting sangat diperlukan karena keterbatasan anggaran pemerintah daerah.
"Keterlibatan pihak swasta dan badan usaha menyalurkan dana sosial dibutuhkan untuk mempercepat penanganan di wilayah lokus stunting mengingat keterbatasan anggaran pemerintah daerah," jelasnya.
Dana sosial dari pihak swasta akan digabung dengan anggaran dari pemerintah desa untuk berbagai kegiatan stunting seperti pendirian pos mapan sehat.
Meskipun Pemerintah Kabupaten Bangka dianggap berhasil menurunkan angka kasus stunting mencapai di bawah 20 persen atau di bawah standar nasional sebesar 28 persen, tetapi pemerintah daerah tetap komitmen mengentaskan lokus stunting.
"Pemerintah daerah melakukan intervensi untuk penurunan stunting yaitu dengan meningkatkan koordinasi secara terpadu yang memfokuskan
pada kelompok sasaran prioritas yang tinggal di desa untuk pencegahan stunting," jelasnya.
Tercatat 10 desa di Kabupaten Bangka yang ditetapkan lokus stunting, yaitu desa Saing, Neknang, Maras Senang, Riding Panjang, Air Duren, Menduk, Cengkong Abang, Rukam, Penagan dan Desa Kota Kapur.
Pos penting sehat mapan sebagai wadah atau kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan melakukan pemahaman tentang gizi pada masyarakat.
Dikatakan, bahwa masyarakat perlu diberi pemahaman tentang asupan gizi pada ibu hamil dan anak balita dengan pemberian edukasi gizi seimbang "isi piringku", perilaku hidup bersih dan sehat serta praktik pemberian makanan bagi anak dengan menu gizi seimbang dengan memanfaatkan pangan lokal dari desa setempat.
"Dengan pos penting sehat mapan ini diharapkan dapat menurunkan prevalensi stunting di desa lokus stunting yang ada di Kabupaten Bangka," katanya.
Ia menekankan, pentingnya kesehatan yang baik dan gizi yang cukup pada 1.000 hari kehidupan pertama dengan mengajak ibu hamil dan baduta (balita dua tahun) ke pos penting sehat mapan, ibu sehat, anak cerdas untuk wujudkan Bangka bebas stunting.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, dr Then Suyanti di Sungailiat, Minggu, mengatakan peran pihak swasta maupun badan usaha pemerintah dalam membantu dana sosial penanganan stunting sangat diperlukan karena keterbatasan anggaran pemerintah daerah.
"Keterlibatan pihak swasta dan badan usaha menyalurkan dana sosial dibutuhkan untuk mempercepat penanganan di wilayah lokus stunting mengingat keterbatasan anggaran pemerintah daerah," jelasnya.
Dana sosial dari pihak swasta akan digabung dengan anggaran dari pemerintah desa untuk berbagai kegiatan stunting seperti pendirian pos mapan sehat.
Meskipun Pemerintah Kabupaten Bangka dianggap berhasil menurunkan angka kasus stunting mencapai di bawah 20 persen atau di bawah standar nasional sebesar 28 persen, tetapi pemerintah daerah tetap komitmen mengentaskan lokus stunting.
"Pemerintah daerah melakukan intervensi untuk penurunan stunting yaitu dengan meningkatkan koordinasi secara terpadu yang memfokuskan
pada kelompok sasaran prioritas yang tinggal di desa untuk pencegahan stunting," jelasnya.
Tercatat 10 desa di Kabupaten Bangka yang ditetapkan lokus stunting, yaitu desa Saing, Neknang, Maras Senang, Riding Panjang, Air Duren, Menduk, Cengkong Abang, Rukam, Penagan dan Desa Kota Kapur.
Pos penting sehat mapan sebagai wadah atau kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan melakukan pemahaman tentang gizi pada masyarakat.
Dikatakan, bahwa masyarakat perlu diberi pemahaman tentang asupan gizi pada ibu hamil dan anak balita dengan pemberian edukasi gizi seimbang "isi piringku", perilaku hidup bersih dan sehat serta praktik pemberian makanan bagi anak dengan menu gizi seimbang dengan memanfaatkan pangan lokal dari desa setempat.
"Dengan pos penting sehat mapan ini diharapkan dapat menurunkan prevalensi stunting di desa lokus stunting yang ada di Kabupaten Bangka," katanya.
Ia menekankan, pentingnya kesehatan yang baik dan gizi yang cukup pada 1.000 hari kehidupan pertama dengan mengajak ibu hamil dan baduta (balita dua tahun) ke pos penting sehat mapan, ibu sehat, anak cerdas untuk wujudkan Bangka bebas stunting.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019