Pemerintah Kabupaten Belitung di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan membangun kolam retensi untuk guna mengatasi banjir.
Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie di Tanjung Pandan, Senin, mengatakan bahwa kolam retensi tersebut ditujukan untuk menampung air saat hujan turun.
"Kami tidak mau setiap tahunnya kejadian banjir ini terulang. Kami ingin warga kami bisa tidur nyenyak setiap hujan datang karena tidak ada kejadian banjir," katanya.
Ia mengatakan, sungai-sungai yang sebagian besar sudah mengalami sedimentasi dan alurnya menyempit airnya mudah meluap saat hujan deras turun, menyebabkan banjir.
"Kemudian masih ditemukan adanya tumpukan sampah," ia menambahkan.
Oleh karena itu, ia melanjutkan, pemerintah berencana membebaskan lahan untuk melebarkan sungai dan membangun kolam retensi.
Pembebasan lahan dan pembangunan kolam retensi tahap awal rencananya dilakukan tahun 2020.
"Kami sudah anggarkan di APBD perubahan 2019 untuk pembebasan lahan menjadi kolam retensi. Masalahnya sekarang dari lahan yang sudah kami inventarisir hanya 30 persen yang pemiliknya rela dijual atau ganti untung," ujarnya.
Ia berharap warga mendukung rencana pemerintah membangun kolam retensi untuk mengatasi banjir.
"Kami ingin dalam dua tahun pembangunan kolam retensi ini selesai tetapi kembali ke pilihan warga itu sendiri dan kami sudah melakukan sosialisasi sebanyak empat kali di dua kelurahan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie di Tanjung Pandan, Senin, mengatakan bahwa kolam retensi tersebut ditujukan untuk menampung air saat hujan turun.
"Kami tidak mau setiap tahunnya kejadian banjir ini terulang. Kami ingin warga kami bisa tidur nyenyak setiap hujan datang karena tidak ada kejadian banjir," katanya.
Ia mengatakan, sungai-sungai yang sebagian besar sudah mengalami sedimentasi dan alurnya menyempit airnya mudah meluap saat hujan deras turun, menyebabkan banjir.
"Kemudian masih ditemukan adanya tumpukan sampah," ia menambahkan.
Oleh karena itu, ia melanjutkan, pemerintah berencana membebaskan lahan untuk melebarkan sungai dan membangun kolam retensi.
Pembebasan lahan dan pembangunan kolam retensi tahap awal rencananya dilakukan tahun 2020.
"Kami sudah anggarkan di APBD perubahan 2019 untuk pembebasan lahan menjadi kolam retensi. Masalahnya sekarang dari lahan yang sudah kami inventarisir hanya 30 persen yang pemiliknya rela dijual atau ganti untung," ujarnya.
Ia berharap warga mendukung rencana pemerintah membangun kolam retensi untuk mengatasi banjir.
"Kami ingin dalam dua tahun pembangunan kolam retensi ini selesai tetapi kembali ke pilihan warga itu sendiri dan kami sudah melakukan sosialisasi sebanyak empat kali di dua kelurahan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019