Muntok, 24/10 (ANTARABabel) - Srok hewan kurban di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, sampai hari ini berjumlah 1.645 ekor terdiri dari 637 ekor sapi, 1.001 ekor kambing dan tujuh ekor domba.
 
"Jumlah tersebut berdasarkan survei dan pengawasan yang dilakukan petugas Dinas Pertanian dan Peternakan yang sudah turun ke lapangan sejak 17 hingga 24 Oktober 2012 di seluruh tempat penjualan yang tersebar di enam kecamatan," ujar kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangka Barat Suhadi di Muntok, Rabu.

Ia menjelaskan, dalam pengawasan langsung ke seluruh pedagang di daerah itu, pengawas menemukan beberapa kasus penyakit yang menyerang kambing seperti sakit mata atau "pink eye", belatungan atau "myasis" dan infeksi saluran pernafasan.

Selain itu, kata dia, petugas juga menemukan satu ekor sapi yang mengalami patah tulang atau "flaktur" sehingga tidak bisa untuk dijadikan sebagai hewan kurban.

"Dari hasil pemeriksaan tersebut, secara umum kondisi ternak dalam keadaan sehat dan layak dijadikan hewan kurban pada hari raya Idul Adha 1433 Hijriah dan memenuhi syarat aman, sehat, utuh dan halal," ujarnya.

Sebanyak 1.645 ekor tersebut terdapat di enam kecamatan di seluruh Bangka Barat meliputi, Kecamatan Muntok 475 ekor sapi, 563 ekor kambing dan tujuh domba, Kecamatan Jebus dan Parittiga 111 ekor sapi, 99 ekor kambing, Kecamatan Kelapa 45 ekor sapi, 220 ekor kambing dan Kecamatan Tempilang 6 ekor sapi, 119 ekor kambing.

"Seluruh hewan tersebut berasal dari peternak lokal dan ada yang dari luar daerah yaitu dari Lampung dan Madura yang kini di tampung di 29 tempat penjualan yang telah didatangi tim pengawas hewan kurban," ujarnya.

Ia mengatakan, secara administrasi seluruh penjual di daerah itu hanya memiliki surat keterangan kesehatan hewan dari badan Karantina, tetapi tidak memiliki surat rekomendasi dari Badan Karantina Provinsi Babel dan Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Bangka Barat.

"Kepada seluruh penjual kami lakukan pembinaan, agar ke depan melengkapi segala macam persyaratan administrasi seperti yang berlaku yang menyertakan dua instansi terkait di daerah tersebut," kata dia.

Selain melakukan pengawasan terhadap hewan kurban, pihaknya juga melakukan peninjauan ketahanan pangan asal hewan.  

"Kami lakukan sidak di Pasar Muntok dengan melakukan pemeriksaan fisik terhadap daging ayam dan sapi yang dijual pedagang di pasar tersebut, dan dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan penyimpangan. Seluruh dagangan daging dalam keadaan baru dan segar," ujarnya.

Selain pemeriksaan fisik daging, kata dia, petugas juga melakukan pemeriksaan kandungan formalin atau bahan kimia pengawet lainnya yang bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan konsumen dan hasilnya tidak ditemukan daging yang mengandung zat berbahaya.

"Dari survei pangan asal hewan terjadi fulktuasi harga daging sapi yang biasanya dijual antara Rp70.000 hingga Rp75.000 per kilogram, saat ini dijual dengan kisaran harga antara Rp90.000 hingga Rp100.000 per kilogram, sementara untuk daging ayam masih tetap yaitu Rp28.000 per kilogram," kata dia.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Donatus Dasapurna Putranta


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012