Jakarta (Antara Babel) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) masih mempersiapkan logistik untuk kapal riset Baruna Jaya IV dapat bergabung mencari keberadaan pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak Minggu (28/12).

"Saat ini belum bergerak ke lokasi pencarian, masih di Banten. Lagi pula kita masih menunggu logistik untuk kapal bisa beroperasi sekaligus  menunggu arahan dari Basarnas (Badan SAR Nasional)," kata Kepala Seksi Program Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT M Ilyas kepada Antara di Jakarta, Senin.

Menurut dia, tugas kapal riset Baruna Jaya IV yang dilengkapi multibeam echo sounder 150D atau perum-gema yang merupakan alat ukur kedalaman air hingga kedalaman 3000 meter dengan tingkat resolusi hingga lima meter ini mencari pesawat di bawah permukaan laut saja.

Karena itu, ia mengatakan kapal baru akan bergerak ketika sudah diberikan arahan bergerak sekaligus data awal pasti lokasi  pencarian dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Kalau kita juga ikut bergerak menyisir permukaan jadi tidak efektif nanti, tapi kalau tidak ditetapkan titik mana yang mau disisir Baruna Jaya juga tidak efektif karena lautnya luas sekali," katanya.

Menurutnya BPPT punya empat kapal, maksimal dua kapal bisa digunakan untuk mendukung pencarian pesawat AirAsia. Tapi sejauh ini cuma Baruna Jaya IV yang akan bergerak karena kita terbatas logistik, dan  yang disiapkan hanya untuk satu kapal.

Persiapan yang dilakukan harus benar-benar matang sebelum bergerak ke titik pencarian. Beberapa pihak swasta, menurut dia, juga telah bersedia membantu peralatan hingga sumber daya manusia.

"Kita memang butuh peralatan cadangan, tidak mungkin kita bergerak ke tengah laut tanpa peralatan cadangan. Kalau ternyata rusak saat dipakai kita tidak mungkin balik ke darat, buang-buang waktu," ujar Ilyas.

Kapal riset Baruna Jaya IV milik BPPT sebelumnya juga dilibatkan dalam pencarian pesawat latih milik sekolah penerbangan Lombok Institute of Flight Technology (LIFT) yang hilang pada 30 Oktober 2014, sekitar empat mil dari Pulau Moyo, Nusa Tenggara Barat. Selain itu, pencarian terhadap pesawat Adam Air KI574 yang hilang kontak pada 25 Maret 2008 dengan rute penerbangan Jakarta--Surabaya--Manado saat berada 85 mil laut barat laut Kota Makassar.

Sebelumnya pesawat AirAsia rute penerbangan Surabaya--Singapura dilaporkan hilang kontak sejak Minggu pagi (28/12). Pesawat tersebut mengangkut 155 penumpang, dengan rincian 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, satu bayi.

Sebanyak 149 penumpang merupakan WNI, satu warga negara Inggris, tiga warga negara Korea Selatan, satu warga negara Malaysia, dan satu warga negara Singapura. Sedangkan kru pesawat ada enam orang, yakni Kapten Pilot Iryanto, first officer bernama Remi Emanuel Plesel berkewarganegaraan Prancis, empat pramugari yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan satu teknisi pesawat bernama Saiful Rakhmad.

Pewarta: Virna P Setyorini

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014