Salah satu tokoh pejuang asal Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Letkol Pas (Purn) H.AS Hanandjoeddin dikenal sebagai sosok pemimpin yang sederhana dan dekat dengan masyarakat.
"Semasa menjabat Bupati Belitung 1967-1972 beliau merupakan sosok yang sederhana dan tidak berjarak dengan masyarakat," kata penulis buku biografi "Memenuhi Panggilan Rakyat: Kiprah dan Kenangan Sosok Bupati H.AS Hanandjoeddin", Haril M. Andersen di Tanjung Pandan, Rabu.
Hal ini disampaikan dia usai acara peluncuran buku "Memenuhi Panggilan Rakyat: Kiprah dan Kenangan Sosok Bupati H.AS Hanandjoeddin" di Pandan House Restoran, Tanjung Pandan, Rabu (20/10) sore.
Buku kedua mengenai biografi kisah perjuangan H.AS Hanandjoeddin tersebut ditulis oleh Haril Andersen dan Bambang Sutrisno yang mengulas kiprah dan kenangan H.AS Hanandjoeddin ketika menjabat Bupati Belitung tahun 1967-1972.
Sebelumnya mengemban tugas sebagai Bupati Belitung, Letkol Pas (Purn) H.AS. Hanandjoeddin yang lahir di Tanjung Tikar, Sungai Samak, Belitung pada 5 Agustus 1910 adalah tokoh militer Indonesia di TNI Angkatan Udara sekaligus tokoh pejuang kemerdekaan.
Menurut dia, sosok H.AS Hanandjoeddin dikenal oleh masyarakat sebagai pribadi yang cerdas, sederhana dan tidak berjarak dengan masyarakat.
"Bahkan dalam suatu kesempatan acara hajatan masyarakat beliau datang bukan sebagai tamu melainkan menjadi panitia hajatan bahkan ikut serta mencuci piring," ujarnya.
Dikatakan dia, sedangkan potret kesederhanaan lainnya dari sosok "Pak Long" sapaan hormat masyarakat kepadanya adalah selalu menyapa dan berbincang dengan para pedagang ketika beliau berkunjung ke pasar Tanjung Pandan.
"Saya memang tidak mengalami masa kepemimpinan beliau namun dari kajian, data, arsip dan saksi sejarah memang sosok kesederhanaan beliau tergambar seperti itu," kata dia.
Ia berharap, peluncuran buku kedua biografi perjuangan H.AS Hanandjoeddin dapat menjadi pelengkap kekurangan data pengusulan H.AS Hanandjoeddin menjadi pahlawan nasional.
"Semoga dengan adanya kelengkapan data ini pengajuan kembali nanti bisa berjalan lancar. Karena saat ini kami fokus untuk pengusulan ini terutama penyusunan naskah akademis beliau untuk diajukan sebagai pahlawan nasional," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Semasa menjabat Bupati Belitung 1967-1972 beliau merupakan sosok yang sederhana dan tidak berjarak dengan masyarakat," kata penulis buku biografi "Memenuhi Panggilan Rakyat: Kiprah dan Kenangan Sosok Bupati H.AS Hanandjoeddin", Haril M. Andersen di Tanjung Pandan, Rabu.
Hal ini disampaikan dia usai acara peluncuran buku "Memenuhi Panggilan Rakyat: Kiprah dan Kenangan Sosok Bupati H.AS Hanandjoeddin" di Pandan House Restoran, Tanjung Pandan, Rabu (20/10) sore.
Buku kedua mengenai biografi kisah perjuangan H.AS Hanandjoeddin tersebut ditulis oleh Haril Andersen dan Bambang Sutrisno yang mengulas kiprah dan kenangan H.AS Hanandjoeddin ketika menjabat Bupati Belitung tahun 1967-1972.
Sebelumnya mengemban tugas sebagai Bupati Belitung, Letkol Pas (Purn) H.AS. Hanandjoeddin yang lahir di Tanjung Tikar, Sungai Samak, Belitung pada 5 Agustus 1910 adalah tokoh militer Indonesia di TNI Angkatan Udara sekaligus tokoh pejuang kemerdekaan.
Menurut dia, sosok H.AS Hanandjoeddin dikenal oleh masyarakat sebagai pribadi yang cerdas, sederhana dan tidak berjarak dengan masyarakat.
"Bahkan dalam suatu kesempatan acara hajatan masyarakat beliau datang bukan sebagai tamu melainkan menjadi panitia hajatan bahkan ikut serta mencuci piring," ujarnya.
Dikatakan dia, sedangkan potret kesederhanaan lainnya dari sosok "Pak Long" sapaan hormat masyarakat kepadanya adalah selalu menyapa dan berbincang dengan para pedagang ketika beliau berkunjung ke pasar Tanjung Pandan.
"Saya memang tidak mengalami masa kepemimpinan beliau namun dari kajian, data, arsip dan saksi sejarah memang sosok kesederhanaan beliau tergambar seperti itu," kata dia.
Ia berharap, peluncuran buku kedua biografi perjuangan H.AS Hanandjoeddin dapat menjadi pelengkap kekurangan data pengusulan H.AS Hanandjoeddin menjadi pahlawan nasional.
"Semoga dengan adanya kelengkapan data ini pengajuan kembali nanti bisa berjalan lancar. Karena saat ini kami fokus untuk pengusulan ini terutama penyusunan naskah akademis beliau untuk diajukan sebagai pahlawan nasional," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021