Pangkalpinang,(Antara Babel) - Empat pasien demam berdarah dengue (DBD) meninggal dunia di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada awal tahun 2013.
"Data tersebut dicatat oleh Dinas Kesehatan Babel hingga periode Februari 2013," kata Kabid Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular Supriyadi di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengtakan bahwa pada bulan Januari terdapat dua orang meninggal di Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Selatan, sedangkan pada bulan Februari dua pasien DBD meninggal berasal dari Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Barat.
"Dari keempat kasus tersebut, pasien meninggal disebabkan karena lambatnya respon dari pihak pasien untuk mendapatkan perawatan intensif," kata Supriyadi.
Supriyadi menjelaskan pasien DBD harus segera ditangani karena proses infeksi virus Dengue berlangsung sangat cepat.
Sementara itu, untuk pasien yang berhasil sembuh selama 2013 berjumlah 264 orang. Sejumlah 135 pasien di bulan Januari dan 129 pasien di bulan Februari.
Daerah dengan kejadian DBD tertinggi pada Januari adalah Belitung, yakni 44 kejadian. Sementara Kabupaten Belitung menjadi daerah dengan kejadian DBD paling sedikit yakni satu.
Pada Februari, Bangka Tengah menjadi daerah dengan kejadian DBD tertinggi se-Babel yakni 36 kejadian, sementara Kabupaten Belitung masih menempati posisi paling rendah kejadian DBD.
Hal tersebut menyebabkan angka "incident rate" atau penemuan penyakit DBD selama 2013 di Babel sebesar 20,85 per 100.000 penduduk dan angka kematiannya sebesar 1,52 persen.
Angka tersebut jauh d bawah target nasional yang menyarankan angka penemuan penyakit di bawah 53 per 100.000 penduduk dan angka kematian di bawah satu persen.
"Untuk memerangi DBD, yang paling penting adalah dengan memotong siklus hidup nyamuk dengan menerapkan hidup bersih dan sehat," kata Supriyadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013
"Data tersebut dicatat oleh Dinas Kesehatan Babel hingga periode Februari 2013," kata Kabid Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular Supriyadi di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengtakan bahwa pada bulan Januari terdapat dua orang meninggal di Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Selatan, sedangkan pada bulan Februari dua pasien DBD meninggal berasal dari Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Barat.
"Dari keempat kasus tersebut, pasien meninggal disebabkan karena lambatnya respon dari pihak pasien untuk mendapatkan perawatan intensif," kata Supriyadi.
Supriyadi menjelaskan pasien DBD harus segera ditangani karena proses infeksi virus Dengue berlangsung sangat cepat.
Sementara itu, untuk pasien yang berhasil sembuh selama 2013 berjumlah 264 orang. Sejumlah 135 pasien di bulan Januari dan 129 pasien di bulan Februari.
Daerah dengan kejadian DBD tertinggi pada Januari adalah Belitung, yakni 44 kejadian. Sementara Kabupaten Belitung menjadi daerah dengan kejadian DBD paling sedikit yakni satu.
Pada Februari, Bangka Tengah menjadi daerah dengan kejadian DBD tertinggi se-Babel yakni 36 kejadian, sementara Kabupaten Belitung masih menempati posisi paling rendah kejadian DBD.
Hal tersebut menyebabkan angka "incident rate" atau penemuan penyakit DBD selama 2013 di Babel sebesar 20,85 per 100.000 penduduk dan angka kematiannya sebesar 1,52 persen.
Angka tersebut jauh d bawah target nasional yang menyarankan angka penemuan penyakit di bawah 53 per 100.000 penduduk dan angka kematian di bawah satu persen.
"Untuk memerangi DBD, yang paling penting adalah dengan memotong siklus hidup nyamuk dengan menerapkan hidup bersih dan sehat," kata Supriyadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013