Pemerintah Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memaksimalkan pendapatan sektor pajak yang dikelolanya guna meningkatan pembangunan daerah setempat.
"Kami terus berupaya memaksimalkan pendapatan daerah dari berbagai sub sektor pajak agar mampu mendukung perkembangan pembangunan daerah," kata Bupati Bangka Mulkan di Sungailiat, Senin.
Dia menilai perekonomian masyarakat di daerahnya yang mulai membaik akibat pandemi COVID-19 dibandingkan tahun 2020, mengharuskan pendapatan daerah semakin meningkat.
"Perekonomian masyarakat sudah membaik dilihat dari daya transaksi bahkan klaster lahan tambak udang saat ini nilai jualnya mengalami perubahan peningkatan," jelasnya.
Ditetapkan lahan tambak udang kata Mulkan per meter perseginya mencapai Rp36.000 dari sekitar 22 pelaku usaha tambak udang sudah memiliki izin dengan luas lahan mencapai kurang lebih puluhan hektar.
Bupati juga mengkhawatirkan berkurangnya pendapatan pajak dari objek mineral dan batuan karena adanya pengalihan pungutan pajak.
"Ada kemungkinan akan hilang pendapatan daerah dari objek pajak tersebut yang sebelumnya mencapai Rp4 miliar pertahun karena peralihan pungutan," jelasnya.
Dikatakan, pihaknya akan segera menggelar rapat koordinasi seluruh kepala desa untuk menyelesaikan persoalan yang menghambat capaian realisasi di masing - masing desa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Kami terus berupaya memaksimalkan pendapatan daerah dari berbagai sub sektor pajak agar mampu mendukung perkembangan pembangunan daerah," kata Bupati Bangka Mulkan di Sungailiat, Senin.
Dia menilai perekonomian masyarakat di daerahnya yang mulai membaik akibat pandemi COVID-19 dibandingkan tahun 2020, mengharuskan pendapatan daerah semakin meningkat.
"Perekonomian masyarakat sudah membaik dilihat dari daya transaksi bahkan klaster lahan tambak udang saat ini nilai jualnya mengalami perubahan peningkatan," jelasnya.
Ditetapkan lahan tambak udang kata Mulkan per meter perseginya mencapai Rp36.000 dari sekitar 22 pelaku usaha tambak udang sudah memiliki izin dengan luas lahan mencapai kurang lebih puluhan hektar.
Bupati juga mengkhawatirkan berkurangnya pendapatan pajak dari objek mineral dan batuan karena adanya pengalihan pungutan pajak.
"Ada kemungkinan akan hilang pendapatan daerah dari objek pajak tersebut yang sebelumnya mencapai Rp4 miliar pertahun karena peralihan pungutan," jelasnya.
Dikatakan, pihaknya akan segera menggelar rapat koordinasi seluruh kepala desa untuk menyelesaikan persoalan yang menghambat capaian realisasi di masing - masing desa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021