Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajak warga membersihkan lingkungan, terutama tempat yang mudah untuk berkembang biak nyamuk, guna mencegah penularan demam berdarah dengue (DBD).
"Untuk saat ini penyebaran kasus DBD masih menjadi salah satu perhatian kita, selain dalam penanganan pandemi COVID-19," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat M. Putra Kusuma di Mentok, Rabu.
Ia mengatakan sejak Januari hingga April 2022 di Kabupaten Bangka Barat ditemukan sebanyak 214 kasus dan untuk bulan ini terdata satu kasus DBD.
"Dari sebanyak 214 kasus selama empat bulan awal tahun ini, sebanyak 45 kasus terjadi pada April, sedangkan bulan ini terdata satu kasus," ujarnya.
Sebagai salah satu upaya antisipasi penyebaran DBD, pemkab bersama seluruh pemangku kepentingan, kelompok swadaya, dan para kader yang tersebar di desa-desa terus memberikan sosialisasi dan edukasi agar warga ikut berperan aktif dalam upaya pencegahan.
Putra Kusuma mengimbau setiap keluarga proaktif dan memastikan tidak ada tempat berkembang biak nyamuk dan pemberantasan jentik di rumah masing-masing.
"Pastikan juga lingkungan sekitar tempat tinggal, lingkungan sekolah dan tempat bermain anak-anak bersih, karena faktor kebersihan lingkungan ini menjadi hal utama dalam upaya pencegahan," katanya.
Menurut dia, upaya pengasapan dinilai tidak efektif karena hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik hanya bisa dibasmi dengan membersihkan sarang atau genangan air di lingkungan sekitar.
"Pembersihan sarang nyamuk secara mandiri adalah kunci penanggulangan DBD, pastikan tidak ada tempat kembang biak nyamuk di dalam dan sekitar rumah. Gerakan ini harus dilakukan menyeluruh agar warga terhindar dari DBD," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Untuk saat ini penyebaran kasus DBD masih menjadi salah satu perhatian kita, selain dalam penanganan pandemi COVID-19," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat M. Putra Kusuma di Mentok, Rabu.
Ia mengatakan sejak Januari hingga April 2022 di Kabupaten Bangka Barat ditemukan sebanyak 214 kasus dan untuk bulan ini terdata satu kasus DBD.
"Dari sebanyak 214 kasus selama empat bulan awal tahun ini, sebanyak 45 kasus terjadi pada April, sedangkan bulan ini terdata satu kasus," ujarnya.
Sebagai salah satu upaya antisipasi penyebaran DBD, pemkab bersama seluruh pemangku kepentingan, kelompok swadaya, dan para kader yang tersebar di desa-desa terus memberikan sosialisasi dan edukasi agar warga ikut berperan aktif dalam upaya pencegahan.
Putra Kusuma mengimbau setiap keluarga proaktif dan memastikan tidak ada tempat berkembang biak nyamuk dan pemberantasan jentik di rumah masing-masing.
"Pastikan juga lingkungan sekitar tempat tinggal, lingkungan sekolah dan tempat bermain anak-anak bersih, karena faktor kebersihan lingkungan ini menjadi hal utama dalam upaya pencegahan," katanya.
Menurut dia, upaya pengasapan dinilai tidak efektif karena hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik hanya bisa dibasmi dengan membersihkan sarang atau genangan air di lingkungan sekitar.
"Pembersihan sarang nyamuk secara mandiri adalah kunci penanggulangan DBD, pastikan tidak ada tempat kembang biak nyamuk di dalam dan sekitar rumah. Gerakan ini harus dilakukan menyeluruh agar warga terhindar dari DBD," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022