Universitas Bangka Belitung kembali memamerkan hasil panen budidaya lele dari program hilirisasi produk (PHP) di hatchery Universitas Bangka Belitung. 

“Hari ini kami melakukan panen yang kedua hasil budidaya lele sebanyak 500 kg, di mana sebelumnya kami sudah panen sekitar 400 - 500 kg juga. Jadi dalam satu bulan ini kita sudah panen sekitar 1 ton lele,” kata Rektor Universitas Bangka Belitung, Ibrahim di Pangkalpinang, Jumat.

Ibrahim mengatakan, budidaya ikan lele tersebut dibuat dalam kolam bioflok,  bukan di kolam darat ataupun kolam beton, namun kolamnya dari plastik, karena memang kolam tersebut lebih bersih dan tidak tercampur dengan zat lain seperti dari semen.

"Salah satu kelebihan budidaya ikan di kolam bioflok ini, tidak bau seperti di kolam tanah, dan ikannya lebih bersih dan lebih putih," ujarnya.

Menurut Ibrahim, para mahasiswa ini dibantu oleh dosen-dosen pembina dan diberikan pendanaan, untuk membeli bibit dan membangun bioflok. Dan saat ini para mahasiswa bukan hanya sekedar praktikum tetapi lebih mengarah pada hilirisasi produksi. 

Kalau hanya praktikum, tidak berorientasi ke pasar, hanya berlatih dan mengidentifikasi penyakit. Namun untuk budidaya ini, kita lebih ke produksi, jadi mahasiswa yang terlibat juga mahasiswa yang orientasinya lebih ke bisnis, namun mereka tetap mendapatkan ilmu seperti melaksanakan praktikum.

"Sekarang mereka sudah produksi dengan dana sendiri, sudah menguntungkan dan sudah berputar modalnya. Jadi jika dihitung break even pointnya, mereka sudah mendapatkan dana yang kami sumbangkan kemarin," ujarnya.

Untuk distribusinya, semua hasil panen lele sudah terfasilitasikan atau sudah terkoneksi dengan pasar. Setiap kali panen lele ini langsung diangkut oleh pengepul, dan pengepul tersebut langsung mendistribusikan ke tempat penjualan lele.

"Pasar ikan lele ini sangat menjanjikan, tidak pernah sulit untuk menjualnya. Selain budidaya lele, kami juga budidaya ikan nila, gurame dan kepiting soka. Jadi kawasan itu memang kawasan budidaya perikanan," ujarnya.

Untuk budidaya ikan-ikan ini pihaknya akan terus melaksanakan panen secara massal, karena kampus saat ini harus berorientasi kepada produksi bukan hanya sekedar riset. Namun untuk riset tetap jalan tetapi orientasinya tetap pada produksi. 

"Kami akan terus mendorong budidaya ini agar menjadi lebih besar, karena kami juga melihat prospek perikanan di Bangka Belitung ini cukup tinggi dan pasarnya juga kita tidak kekurangan. Insya Allah ke depannya produksi ikan ini akan semakin besar," katanya.

Ibrahim menambahkan, sebagai sarana untuk menjual hasil olahan ikan ini, pihaknya sudah meluncurkan friday morning market, di mana setiap hari Jumat di minggu pertama setiap bulannya akan ada bazar untuk menjual hasil olahan ikan ini.

"Pada kegiatan friday morning market ini, kami tidak hanya sekedar menjual hasil olahan ikan saja, tetapi juga akan diikuti kegiatan lainnya seperti senam dan cek kesehatan," tutup Ibrahim.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022