Perkebunan kelapa sawit petani seluas 686 hektare di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, masuk ke dalam program peremajaan sawit rakyat (PSR).
"Total ada sekitar 686 kebun sawit warga yang sudah berusia tua, masuk dalam program PSR
terhitung sejak 2020 hingga 2022," kata Kepala Dinas Pertanian Bangka Tengah, Sajidin di Koba, Kamis.
"Pada 2020 tercatat seluas 236 hektare kebun sawit yang masuk program PSR, kemudian pada 2021 tercatat seluas 250 hektare dan pada 2022 ditargetkan seluas 200 hektare," jelasnya.
Ia mengatakan, PSR merupakan program strategis nasional sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit nasional.
"Kita di Bangka Tengah sangat konsisten menjalankan program PSR, bahkan baru-baru ini kita sudah menyalurkan bibit unggul kepada petani yang mendapatkan program PSR," katanya.
Program PSR di Bangka Tengah sudah berjalan sejak 2020 dan terus disosialisasikan kepada warga terkait manfaat dari program tersebut.
"Kita terus sosialisasikan kepada petani baik mereka yang tergabung dalam kelompok maupun perorangan," katanya.
"Pada 2020 tercatat seluas 236 hektare kebun sawit yang masuk program PSR, kemudian pada 2021 tercatat seluas 250 hektare dan pada 2022 ditargetkan seluas 200 hektare," jelasnya.
Ia mengatakan, PSR merupakan program strategis nasional sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit nasional.
"Kita di Bangka Tengah sangat konsisten menjalankan program PSR, bahkan baru-baru ini kita sudah menyalurkan bibit unggul kepada petani yang mendapatkan program PSR," katanya.
Program PSR di Bangka Tengah sudah berjalan sejak 2020 dan terus disosialisasikan kepada warga terkait manfaat dari program tersebut.
"Kita terus sosialisasikan kepada petani baik mereka yang tergabung dalam kelompok maupun perorangan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022