Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyiapkan lahan seluas 24 hektare untuk pembudidayaan tanaman cabai merah skala rakyat.
"Tahun ini kita siapkan lahan seluas 24 hektare untuk perluasan tanaman cabai rakyat," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Selasa.
Bupati menjelaskan, lahan seluas 24 hektare itu tersebar pada beberapa titik, dengan pembukaan lahan 14 hektare ditanggung APBN dan 10 hektare bersumber dari APBD 2022.
"Ini program perluasan kebun cabai merah rakyat yang dikelola secara berkelompok," katanya.
Bupati juga mengatakan perluasan lahan tanaman cabai merah ini bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dalam rangka menekan inflasi daerah.
"Ini juga bagian dari upaya untuk menekan inflasi daerah, maka semakin banyak produksi tentu berpengaruh terhadap inflasi," kata bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Bangka Tengah, Sajidin mengatakan produksi cabai merah pada 2021 mencapai 704,54 ton dengan luas tanam 77,85 hektare.
"Produksi tersebut meningkat sekitar 20 hingga 30 persen dibanding produksi pada 2020 dan Kecamatan Lubuk Besar termasuk sentra tanaman cabai merah dengan produksi tertinggi," katanya.
Selain itu, tambah dia, para petani sudah mulai mengurangi penggunaan pupuk kimia dan beralih menggunakan pupuk organik cair jenis MA-11.
"Sekarang 80 persen petani, terutama yang tergabung dalam kelompok, sudah menggunakan pupuk organik," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Tahun ini kita siapkan lahan seluas 24 hektare untuk perluasan tanaman cabai rakyat," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Selasa.
Bupati menjelaskan, lahan seluas 24 hektare itu tersebar pada beberapa titik, dengan pembukaan lahan 14 hektare ditanggung APBN dan 10 hektare bersumber dari APBD 2022.
"Ini program perluasan kebun cabai merah rakyat yang dikelola secara berkelompok," katanya.
Bupati juga mengatakan perluasan lahan tanaman cabai merah ini bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dalam rangka menekan inflasi daerah.
"Ini juga bagian dari upaya untuk menekan inflasi daerah, maka semakin banyak produksi tentu berpengaruh terhadap inflasi," kata bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Bangka Tengah, Sajidin mengatakan produksi cabai merah pada 2021 mencapai 704,54 ton dengan luas tanam 77,85 hektare.
"Produksi tersebut meningkat sekitar 20 hingga 30 persen dibanding produksi pada 2020 dan Kecamatan Lubuk Besar termasuk sentra tanaman cabai merah dengan produksi tertinggi," katanya.
Selain itu, tambah dia, para petani sudah mulai mengurangi penggunaan pupuk kimia dan beralih menggunakan pupuk organik cair jenis MA-11.
"Sekarang 80 persen petani, terutama yang tergabung dalam kelompok, sudah menggunakan pupuk organik," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022