Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Suganda Pandapotan Pasaribu memfokuskan penyelesaian penambangan bijih timah ilegal di laut guna meningkatkan hasil tangkapan nelayan tradisional di daerah itu.

"Kita bersama forkompinda provinsi, kabupaten dan kota akan turun bersama untuk mencari solusi penambangan timah ilegal ini," kata Suganda Pandapotan Pasaribu saat menerima kunjungan Direktur Lembaga Kelautan dan Perikanan Indonesia (LKPI) Babel di Pangkalpinang, Minggu.

Ia mengatakan penambangan bijih timah secara ilegal di pesisir pantai dan laut ini tidak hanya merusak dan mengganggu lingkungan, tetapi juga telah menimbulkan masalah bagi nelayan dalam meningkatkan hasil tangkapan ikannya.

"Sebenarnya, persoalan ini telah menjadi perhatian besar saya. Untuk itu, saya meminta waktu agar bisa segera menyelesaikannya," ujarnya.

Direktur Eksekutif Pengurus Lembaga Kelautan dan Perikanan Indonesia (LKPI) Kepulauan Babel Ayub Faidiban mengatakan selama ini telah terjadi konflik antara masyarakat nelayan dengan penambang timah ilegal di pesisir.

"Melihat situasi Babel saat ini, yang dilaporkan oleh masyarakat nelayan di wilayah pesisir, mereka tidak mendapat ruang yang baik untuk mencari nafkah karena adanya aktivitas penambangan," katanya.

Ia meminta kepada Pj Gubernur Suganda untuk mengevaluasi persoalan yang terjadi agar para nelayan bisa mendapatkan kembali ruang untuk mencari nafkah.

Selain itu, alur masuk bagi nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat yang sampai saat ini belum tuntas, dapat kiranya menjadi atensi untuk diselesaikan.

"Kami sangat berterima kasih, karena Pj Gubernur telah menyambut baik. Beliau mengatakan akan segera menindaklanjuti dan ke depan tidak ada lagi persoalan pada masyarakat nelayan yang ada di Bangka Belitung," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023