Program sistem informasi daerah potensial penangkapan ikan (Sidolpin) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berpeluang masuk 45 top finalis dalam kompetisi inovasi pelayanan publik (KIPP) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).
"Kita sudah paparkan inovasi Sidolpin dihadapan tim panel independen dan ini dalam rangka peluang menuju 45 top finalis kompetisi KIPP," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Rabu.
Program Sidolpin yang digagas Dinas Kelautan dan Perikanan Bangka Tengah saat ini menuju 45 besar, menyisihkan 2.135 finalis yang ikut dalam kompetisi KIPP.
Algafry menjelaskan, Sidolpin merupakan sebuah aplikasi teknologi yang memanfaatkan GPS yang dapat diakses para nelayan saat mereka berlayar untuk memudahkan dalam menemukan titik kumpul ikan (fishing ground).
"Sidolpin memberikan harapan baru bagi para nelayan, meningkatkan efisiensi penangkapan ikan dan berkontribusi dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Bangka Tengah kata bupati memiliki garis pantai sepanjang 195 kilometer, 23 Desa pesisir dan memiliki sebanyak 3.588 nelayan.
Inovasi Sidolpin kata dia sangat cocok dikembangkan dalam upaya meningkatkan hasil tangkapan ikan para nelayan.
"Ini upaya yang kita lakukan agar masyarakat, khususnya yang berprofesi sebagai nelayan lebih efisien dalam menangkap ikan dan mampu juga mampu meningkatkan hasil tangkapan," ujarnya.
Bupatu mengapresiasi kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan Sidolpin di antaranya Dinas Perikanan, Diskominfosta, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, perguruan tinggi, peran media dan pelaku usaha perikanan.
"Terima kasih dukungan dari semua unsur yang terlibat dan kita berharap inovasi Sidolpin ini dapat terus berkembang untuk membantu masyarakat pesisir dalam meningkatkan perekonomian mereka," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Kita sudah paparkan inovasi Sidolpin dihadapan tim panel independen dan ini dalam rangka peluang menuju 45 top finalis kompetisi KIPP," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Rabu.
Program Sidolpin yang digagas Dinas Kelautan dan Perikanan Bangka Tengah saat ini menuju 45 besar, menyisihkan 2.135 finalis yang ikut dalam kompetisi KIPP.
Algafry menjelaskan, Sidolpin merupakan sebuah aplikasi teknologi yang memanfaatkan GPS yang dapat diakses para nelayan saat mereka berlayar untuk memudahkan dalam menemukan titik kumpul ikan (fishing ground).
"Sidolpin memberikan harapan baru bagi para nelayan, meningkatkan efisiensi penangkapan ikan dan berkontribusi dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Bangka Tengah kata bupati memiliki garis pantai sepanjang 195 kilometer, 23 Desa pesisir dan memiliki sebanyak 3.588 nelayan.
Inovasi Sidolpin kata dia sangat cocok dikembangkan dalam upaya meningkatkan hasil tangkapan ikan para nelayan.
"Ini upaya yang kita lakukan agar masyarakat, khususnya yang berprofesi sebagai nelayan lebih efisien dalam menangkap ikan dan mampu juga mampu meningkatkan hasil tangkapan," ujarnya.
Bupatu mengapresiasi kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan Sidolpin di antaranya Dinas Perikanan, Diskominfosta, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, perguruan tinggi, peran media dan pelaku usaha perikanan.
"Terima kasih dukungan dari semua unsur yang terlibat dan kita berharap inovasi Sidolpin ini dapat terus berkembang untuk membantu masyarakat pesisir dalam meningkatkan perekonomian mereka," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023