Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menyiapkan tim Unit Reaksi Cepat (URC) untuk membantu penanganan kebakaran di kawasan hutan dan lahan (karhutla) di daerah itu.
"Kami siapkan tim URC yang dibagi tiga regu untuk membantu satuan unit pemadam kebakaran dalam penanganan karhutla pada musim kemarau," kata Kepala BPBD Kabupaten Bangka Ridwan di Sungailiat, Jumat.
Ia mengatakan setiap regu ditugaskan sebanyak 10 personel URC yang setiap saat siap membantu petugas pemadam kebakaran yang terbatas jumlahnya.
"Ancaman kebakaran hutan dan lahan di saat musim kemarau berpotensi cukup besar, seperti di lintas Timur Sungailiat yang merupakan kawasan wisata pantai serta tempat lain," ucap dia.
Setelah bencana hidrometeorolagi, kata Ridwan, seluruh dunia menghadapi bencana El Nino yang harus tetap diwaspadai.
"Kita mesti waspada, selalu melakukan evaluasi dan koordinasi serta berkomunikasi dengan masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan secara sembarangan,” ujarnya.
Selain siaga membantu penanganan bencana kebakaran, pihaknya juga fokus dalam pencegahan bencana lainnya, seperti angin kencang puting beliung serta kebencanaan di laut.
"Kita selalu siap dengan tim URC yang ada, memperkuat komunikasi lintas sektor dengan Basarnas Babel dan pihak berwenang yang lain guna mempercepat layanan bantuan jika terjadi kebencanaan," ujar dia.
Sementara Kepala Satpol PP Kabupaten Bangka Tony Marza mengakui bencana kebakaran hutan dan lahan hampir terjadi setiap hari, tersebar di sejumlah wilayah.
"Hampir setiap hari ada laporan kebakaran hutan dan lahan, total kasus bencana ini mencapai lebih dari puluhan hektare," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Kami siapkan tim URC yang dibagi tiga regu untuk membantu satuan unit pemadam kebakaran dalam penanganan karhutla pada musim kemarau," kata Kepala BPBD Kabupaten Bangka Ridwan di Sungailiat, Jumat.
Ia mengatakan setiap regu ditugaskan sebanyak 10 personel URC yang setiap saat siap membantu petugas pemadam kebakaran yang terbatas jumlahnya.
"Ancaman kebakaran hutan dan lahan di saat musim kemarau berpotensi cukup besar, seperti di lintas Timur Sungailiat yang merupakan kawasan wisata pantai serta tempat lain," ucap dia.
Setelah bencana hidrometeorolagi, kata Ridwan, seluruh dunia menghadapi bencana El Nino yang harus tetap diwaspadai.
"Kita mesti waspada, selalu melakukan evaluasi dan koordinasi serta berkomunikasi dengan masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan secara sembarangan,” ujarnya.
Selain siaga membantu penanganan bencana kebakaran, pihaknya juga fokus dalam pencegahan bencana lainnya, seperti angin kencang puting beliung serta kebencanaan di laut.
"Kita selalu siap dengan tim URC yang ada, memperkuat komunikasi lintas sektor dengan Basarnas Babel dan pihak berwenang yang lain guna mempercepat layanan bantuan jika terjadi kebencanaan," ujar dia.
Sementara Kepala Satpol PP Kabupaten Bangka Tony Marza mengakui bencana kebakaran hutan dan lahan hampir terjadi setiap hari, tersebar di sejumlah wilayah.
"Hampir setiap hari ada laporan kebakaran hutan dan lahan, total kasus bencana ini mencapai lebih dari puluhan hektare," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023