Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bersama PT Telkom telah menyiapkan program pembangunan delapan menara telekomunikasi untuk mengurangi wilayah "blank spot" di pelosok.
"Bersama PT Telkom dan anak perusahaannya pada tahun lalu kita sudah realisasikan enam lokasi pemasangan menara telekomunikasi, kita akan terus berupaya agar tidak ada lagi kendala susah sinyal sehingga akses telepon dan internet semakin lancar," kata Kepala Bidang e-Goverment Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bangka Barat Uli Nuha di Mentok, Sabtu.
Ia mengatakan pembangunan delapan unit menara telekomunikasi di tahun mendatang sudah disiapkan dan direncanakan bisa direalisasikan tahun ini karena proses pembangunan tinggal menunggu surat perintah dari Kementerian Kominfo.
"Jadi mudah-mudahan ini akan segera terealisasi karena menurut informasi dari PT Telkom masih menunggu surat perintah dari Kementerian Kominfo untuk pembangunan menara BTS ini," ujarnya.
Ia menjelaskan, sejak tahun lalu Pemkab Bangka Barat telah berhasil mendirikan sebanyak enam menara "base transceiver station" (BTS) sebagai infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara perangkat komunikasi dan jaringan operator.
Baca juga: Babel dan PLN ICON tuntaskan 39 daerah "blank spot"
Sedangkan untuk tahun 2023, Bangka Barat bekerja sama dengan pihak penyedia jaringan telekomunikasi akan segera membangun sebanyak delapan menara BTS tambahan, yang akan disebar di beberapa desa.
"Kita tahun ini akan mendapatkan kembali program pembangunan menara BTS, salah satu titik lokasi di Desa Sungai Buluh yang selama ni ada beberapa lokasi yang masih terkendala blank spot," katanya.
Dengan pencapaian tersebut, diharapkan dalam waktu dekat, masyarakat Bangka Barat tidak akan kembali terkendala "blank spot" pada saat menggunakan jaringan telekomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
"Kami berharap adanya ketersediaan jaringan pendukung ini telekomunikasi menjadi lebih baik dan masyarakat semakin produktif," katanya.
Bupati Bangka Barat Sukirman mngatakan Pemkab akan terus mendorong upaya digitalisasi melalui pembangunan infrastruktur telekomunikasi di seluruh desa di daerah itu.
Baca juga: Pemprov Babel terus berupaya entaskan blank spot
Pemanfaatan teknologi melalui pembangunan infrastruktur telekomunikasi diyakini akan membantu pelaksanaan berbagai program dan kegiatan di lingkungan pemerintah desa yang menggunakan jaringan internet, antara lain absensi pegawai, pelayanan digital dan penyediaan berbagai informasi yang dibutuhkan masyarakat.
"Untuk masyarakat tentu juga akan membawa manfaat positif karena akan mendorong perekonomian dan banyak membantu proses belajar para pelajar," katanya.
Untuk wilayah yang belum bisa mendapatkan sambungan jaringan internet dan telekomunikasi, Bupati Sukirman telah mengarahkan Diskominfo Bangka Barat agar selalu siap untuk membantu melayani masyarakat dengan menuntaskan wilayah "blank spot".
"Kita sudah arahkan, kita butuh aksi nyata. Kami terus mendorong kawan-kawan di Dinas Kominfo terus berupaya agar ke depan berhasil menuntaskan permasalahan susah sinyal dan akses internet," katanya.
Berdasarkan data 2021, terdapat 15 lokasi susah sinyal, pada awal tahun ini enam lokasi telah berhasil didirikan sehingga masih ada sembilan lokasi tersisa yang akan secara bertahap dikurangi dengan menyiapkan menara telekomunikasi baru.
Sebanyak 15 lokasi susah sinyal tersebut berada di Kecamatan Kelapa yaitu Desa Pangkalberas, Kayuarang, Airbulin dan Tuik, di Kecamatan Tempilang Desa Sinarsurya dan Tanjungniur, di Kecamatan Simpangteritip yaitu di Desa Berang, Dusun Rajek, Dusun Rumpis, dan Dusun Belar, di Kecamatan Parittiga terdiri dari Desa Airgantang dan Telak, sedangkan di Kecamatan Jebus yaitu di Desa Sungaibuluh, Mislak dan Limbung.
Baca juga: Pemprov Babel fokus atasi "blank spot" desa dan pulau terpencil
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Bersama PT Telkom dan anak perusahaannya pada tahun lalu kita sudah realisasikan enam lokasi pemasangan menara telekomunikasi, kita akan terus berupaya agar tidak ada lagi kendala susah sinyal sehingga akses telepon dan internet semakin lancar," kata Kepala Bidang e-Goverment Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bangka Barat Uli Nuha di Mentok, Sabtu.
Ia mengatakan pembangunan delapan unit menara telekomunikasi di tahun mendatang sudah disiapkan dan direncanakan bisa direalisasikan tahun ini karena proses pembangunan tinggal menunggu surat perintah dari Kementerian Kominfo.
"Jadi mudah-mudahan ini akan segera terealisasi karena menurut informasi dari PT Telkom masih menunggu surat perintah dari Kementerian Kominfo untuk pembangunan menara BTS ini," ujarnya.
Ia menjelaskan, sejak tahun lalu Pemkab Bangka Barat telah berhasil mendirikan sebanyak enam menara "base transceiver station" (BTS) sebagai infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara perangkat komunikasi dan jaringan operator.
Baca juga: Babel dan PLN ICON tuntaskan 39 daerah "blank spot"
Sedangkan untuk tahun 2023, Bangka Barat bekerja sama dengan pihak penyedia jaringan telekomunikasi akan segera membangun sebanyak delapan menara BTS tambahan, yang akan disebar di beberapa desa.
"Kita tahun ini akan mendapatkan kembali program pembangunan menara BTS, salah satu titik lokasi di Desa Sungai Buluh yang selama ni ada beberapa lokasi yang masih terkendala blank spot," katanya.
Dengan pencapaian tersebut, diharapkan dalam waktu dekat, masyarakat Bangka Barat tidak akan kembali terkendala "blank spot" pada saat menggunakan jaringan telekomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
"Kami berharap adanya ketersediaan jaringan pendukung ini telekomunikasi menjadi lebih baik dan masyarakat semakin produktif," katanya.
Bupati Bangka Barat Sukirman mngatakan Pemkab akan terus mendorong upaya digitalisasi melalui pembangunan infrastruktur telekomunikasi di seluruh desa di daerah itu.
Baca juga: Pemprov Babel terus berupaya entaskan blank spot
Pemanfaatan teknologi melalui pembangunan infrastruktur telekomunikasi diyakini akan membantu pelaksanaan berbagai program dan kegiatan di lingkungan pemerintah desa yang menggunakan jaringan internet, antara lain absensi pegawai, pelayanan digital dan penyediaan berbagai informasi yang dibutuhkan masyarakat.
"Untuk masyarakat tentu juga akan membawa manfaat positif karena akan mendorong perekonomian dan banyak membantu proses belajar para pelajar," katanya.
Untuk wilayah yang belum bisa mendapatkan sambungan jaringan internet dan telekomunikasi, Bupati Sukirman telah mengarahkan Diskominfo Bangka Barat agar selalu siap untuk membantu melayani masyarakat dengan menuntaskan wilayah "blank spot".
"Kita sudah arahkan, kita butuh aksi nyata. Kami terus mendorong kawan-kawan di Dinas Kominfo terus berupaya agar ke depan berhasil menuntaskan permasalahan susah sinyal dan akses internet," katanya.
Berdasarkan data 2021, terdapat 15 lokasi susah sinyal, pada awal tahun ini enam lokasi telah berhasil didirikan sehingga masih ada sembilan lokasi tersisa yang akan secara bertahap dikurangi dengan menyiapkan menara telekomunikasi baru.
Sebanyak 15 lokasi susah sinyal tersebut berada di Kecamatan Kelapa yaitu Desa Pangkalberas, Kayuarang, Airbulin dan Tuik, di Kecamatan Tempilang Desa Sinarsurya dan Tanjungniur, di Kecamatan Simpangteritip yaitu di Desa Berang, Dusun Rajek, Dusun Rumpis, dan Dusun Belar, di Kecamatan Parittiga terdiri dari Desa Airgantang dan Telak, sedangkan di Kecamatan Jebus yaitu di Desa Sungaibuluh, Mislak dan Limbung.
Baca juga: Pemprov Babel fokus atasi "blank spot" desa dan pulau terpencil
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023