Pemerintah Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merenovasi Pasar Kampung Melayu secara besar-besaran, guna memberikan rasa aman dan nyaman ke masyarakat untuk belanja di sana dan pedagang untuk jualan
"Pasar Kampung Melayu atau Pasar Pagi ini perlu renovasi besar," kata Penjabat Wali Kota Pangkalpinang Lusje Anneke Tabalujan di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan anggaran renovasi Pasar Kampung Melayu ini menggunakan APBN 2024, agar pasar ini memberikan rasa aman, nyaman dan tertib bagi pedagang dan pembeli serta bagi pengguna jalan di kawasan pasar tersebut.
"Kita sudah cek anggaran renovasi pasar ini dan ternyata ada di APBN. Oleh karena itu, kita sudah minta tolong ke cipta karya untuk mempercepat renovasi pasar ini," ujarnya.
Ia menyatakan pada tahun lalu, Pemkot Pangkalpinang telah melakukan penertiban, namun kondisi pasar tetap semrawut karena jumlah pedagang dengan lapak atau tempat berjualan tidak sesuai.
"Jumlah pedagang di Pasar Kampung Melayu ini mencapai 1.000 orang, sementara tempat berjualan hanya 500 lapak dan ini tentu tidak sesuai lagi," katanya.
Menurut dia, dalam merenovasi pasar ini, pihaknya akan melihat kondisi dan anggaran yang tersedia.
"Kita lihat nanti, apakah ada anggaran untuk merelokasi pedagang ke tempat lain untuk sementara atau gimana, karena kegiatan renovasi pasar ini memiliki tahapan-tahapan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Pasar Kampung Melayu atau Pasar Pagi ini perlu renovasi besar," kata Penjabat Wali Kota Pangkalpinang Lusje Anneke Tabalujan di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan anggaran renovasi Pasar Kampung Melayu ini menggunakan APBN 2024, agar pasar ini memberikan rasa aman, nyaman dan tertib bagi pedagang dan pembeli serta bagi pengguna jalan di kawasan pasar tersebut.
"Kita sudah cek anggaran renovasi pasar ini dan ternyata ada di APBN. Oleh karena itu, kita sudah minta tolong ke cipta karya untuk mempercepat renovasi pasar ini," ujarnya.
Ia menyatakan pada tahun lalu, Pemkot Pangkalpinang telah melakukan penertiban, namun kondisi pasar tetap semrawut karena jumlah pedagang dengan lapak atau tempat berjualan tidak sesuai.
"Jumlah pedagang di Pasar Kampung Melayu ini mencapai 1.000 orang, sementara tempat berjualan hanya 500 lapak dan ini tentu tidak sesuai lagi," katanya.
Menurut dia, dalam merenovasi pasar ini, pihaknya akan melihat kondisi dan anggaran yang tersedia.
"Kita lihat nanti, apakah ada anggaran untuk merelokasi pedagang ke tempat lain untuk sementara atau gimana, karena kegiatan renovasi pasar ini memiliki tahapan-tahapan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024