Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), melakukan intervensi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pangan lokal yang bergizi untuk mempercepat penanganan stunting di daerah itu.

"Pemberian makanan tambahan pangan lokal bergizi seperti, ikan, telur, sayur mayur bagi ibu hamil dan balita dilakukan sebagai langkah mempercepat penanganan stunting," kata Pejabat (Pj) Bupati Bangka M Haris di Sungailiat, Senin.

Untuk pemenuhan kebutuhan pangan lokal bergizi bagi ibu hamil dan balita, pihaknya telah menyalurkan ribuan butir telur di daerah lokasi fokus stunting dan makanan bergizi yang lain.

"Kita memiliki potensi sumber daya pangan lokal bergizi yang tersedia cukup banyak yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat," katanya.

Stunting adalah masalah yang sangat serius karena hal ini bisa berdampak pada kecerdasan dan kesehatan anak secara keseluruhan.

Balita yang mengalami stunting lebih rentan terkena penyakit dan tingkat kecerdasannya tidak maksimal serta akan mengalami tingkat produktivitas menurun pada masa depan.

"Saya minta pemerintah kecamatan dan kepala desa harus memastikan makanan tambahan bergizi harus dipastikan diterima oleh ibu hamil dan balita," ucapnya. 

Tercatat angka kasus stunting di Kabupaten Bangka selama tiga tahun terakhir terus menurun. Pada tahun 2022 terdata 329 kasus, tahun 2023 turun menjadi 320 kasus, dan sekarang tinggal 255 kasus anak stunting.

Dalam penanganan stunting, menurutnya, harus dilakukan menyeluruh oleh semua pihak termasuk peran swasta dan dibuka ruang kesempatan bagi pihak swasta atau lain untuk menjadi pengasuh anak stunting. Tercatat sebanyak 72 anak stunting di Kabupaten Bangka diasuh oleh salah satu bank daerah.
 

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024