Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berhasil menekan angka stunting dari 21,2 persen menjadi 18,2 persen atau turun sebesar 3 persen pada 2023.
"Secara umum, Bangka Tengah menjadi satu-satunya kabupaten di Bangka Belitung yang prevalensinya di bawah angka 20 persen," kata Wakil Bupati Bangka Tengah Era Susanto di Koba, Rabu.
Era menjelaskan, penanganan kasus stunting di daerah itu dilakukan secara terkoordinasi yang melibatkan semua organisasi perangkat daerah (OPD).
"Bahkan dari tingkat kabupaten hingga desa dan dusun, kami ke lapangan melihat kondisi anak dan ibu hamil yang berisiko stunting," ujarnya.
Era mengatakan, menurunkan angka stunting sebesar 3 persen bukan persoalan mudah tetapi butuh komitmen bersama dari semua lini.
"Tidak hanya pemerintah, tetapi masyarakat juga terlibat langsung dalam meningkatkan budaya hidup sehat dan memberikan gizi seimbang kepada anak," ujarnya.
Namun demikian, kata keberhasilan menekan angka stunting sebesar 3 persen patut diapresiasi terutama kinerja tim penanganan stunting mulai dari kabupaten hingga ke tingkat desa.
Era mengatakan pola asuh dan intelektualitas orang tua memiliki peranan penting dalam tumbuh kembang anak.
“Semuanya memiliki pengaruh dan salah satunya pola asuh. Kita harus perbaiki juga pola asuh dari orang tua," ujarnya.
Ia mengatakan, banyak program yang mendukung penanganan kejadian stunting di antaranya pemberian gizi seimbang yang dilakukan TP PKK Bangka Tengah dan bantuan bahan pangan.
"Selain itu, kita juga menggerakkan dan mengaktifkan semua posyandu sebagai garda terdepan dalam memantau tumbuh kembang anak," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024