Jakarta (Antara Babel) - Jessica Kumala Wongso, terdakwa kasus tewasnya
Wayan Mirna Salihin, menceritakan pengalamannya saat berada di sel
tahanan Mapolda Metro Jaya.
"Banyak kecoak, tikus, kalajengking. Ruangannya hanya tembok dan tidak ada jendela," katanya terbata-bata dan meneteskan air mata saat menjawab pertanyaan tim kuasa hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu malam.
Jessica mengatakan bahwa ia ditahan selama empat bulan di sel tahanan itu. Bulan ketiga, ia merasa sistem pernafasannya mulai tidak enak.
"Akhirnya ruangan itu dipasangkan exhaust. Selain itu, pernah juga hujan, banyak kecoak keluar," kata dia.
Otto Hasibuan, ketua tim kuasa hukum Jessica, kemudian memintanya menenangkan diri dan meminum air. Ia pun kembali mengajukan sejumlah pertanyaan pada terdakwa.
Wayan Mirna Salihin meninggal seusai meminum es kopi vietnam yang dipesan Jessica di Kafe Olivier, Grand Indonesia, pada Rabu (6/1).
Jessica didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Mirna dengan menggunakan zat sianida yang dimasukkan ke dalam es kopi tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Banyak kecoak, tikus, kalajengking. Ruangannya hanya tembok dan tidak ada jendela," katanya terbata-bata dan meneteskan air mata saat menjawab pertanyaan tim kuasa hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu malam.
Jessica mengatakan bahwa ia ditahan selama empat bulan di sel tahanan itu. Bulan ketiga, ia merasa sistem pernafasannya mulai tidak enak.
"Akhirnya ruangan itu dipasangkan exhaust. Selain itu, pernah juga hujan, banyak kecoak keluar," kata dia.
Otto Hasibuan, ketua tim kuasa hukum Jessica, kemudian memintanya menenangkan diri dan meminum air. Ia pun kembali mengajukan sejumlah pertanyaan pada terdakwa.
Wayan Mirna Salihin meninggal seusai meminum es kopi vietnam yang dipesan Jessica di Kafe Olivier, Grand Indonesia, pada Rabu (6/1).
Jessica didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Mirna dengan menggunakan zat sianida yang dimasukkan ke dalam es kopi tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016