Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mewaspadai peredaran beras oplosan di sejumlah pasar tradisional dan moderen yang merugikan masyarakat di daerah itu.

"Pascapeluncuran HET beras ini, kita bersama Satgas Pangan lebih mengintensifkan pengawasan mutu dan kualitas beras untuk mengatisipasi beras oplosan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Babel Yuliswan di Pangkalpinang, Minggu.

Ia menjelaskan Pemerintah Provinsi Kepulauan Babel pada Sabtu (23/9) telah meluncurkan HET beras di wilayah itu.  HET beras jenis premium Rp13.300 per kilogram dan medium Rp9.950 per kilogram.

Penerapan HET beras di provinsi itu berdasarkan Permendag Nomor 57/M-DAG/PER/8/2017  tentang HET beras menetapkan harga beras medium di  daerah produsen beras seperti  Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara Barat sebesar Rp9.450 per kilogram dan HET beras premium ditetapkan  Rp12.800 per kilogram dan harga  untuk wilayah lainnya ditambah Rp500 per kilogram sebagai biaya transportasi komoditas itu.

"Praktik curang pedagang mencampur beras premium dengan medium cukup tinggi. Beras yang dioplos tersebut akan dijual sesuai HET beras premium untuk mendapatkan keuntungan besar," ujarnya.

Untuk itu, kata dia pihaknya bersama kepolisian lebih mengoptimalkan pengawasan mutu dan kualitas beras ini. Jangan sampai beredar beras oplosan ini yang akan merugikan konsumen.

Kapolda Kepulauan Babel Brigjen Syaiful Zachri mengatakan, pihaknya memonitor harga dan kualitas beras di pasar. Beras yang tidak sesuai dengan ketentuan akan diambil tindakan.

"Direskrimsus setiap hari melakukan operasi pasar dengan cara memantau serta mengecek perkembangan harga sembako, khususnya harga beras, mulai dari tingkat distributor, subdistributor, agen dan pengecer dan diharapkan mampu untuk mengantisipasi kelangkaan dan menekan harga serta peredaran beras di daerah ini yang masih mengandalkan pasokan beras luar untuk memenuhi kosumsi beras masyarakat," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017