Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meminta pemerintah desa untuk mengalokasikan dana pelatihan, guna mempercepat pembentukan desa tangguh bencana di daerah itu.
"Kami meminta pemdes melalui dana desa mengalokasikan pelatihan penanganan bencana, guna meningkatkan sumber daya manusia warga desa menghadapi banjir, gempa, kebakaran hutan dan lainnya," kata Kepala DPMPD Provinsi Kepulauan Babel, Yuliswan di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan, pelatihan ini diutamakan desa-desa rawan bencana alam sebanyak 192 dari 309 desa tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung dan Belitung Timur.
"Dengan adanya pelatihan ini, maka kita targetkan desa tangguh bencana ini sudah terbentuk pada awal 2019," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Babel telah mengumpulkan dinas yang membidangi pemberdayaan masyarakat di kabupaten mendorong pemdes mengalokasikan dana pelatihan untuk melatih warga desa mencegah dan menanggani korban bencana alam.
"Minimal masing-masing desa melatih 50 orang warganya selama seminggu dengan anggaran diperkirakan sebesar Rp30 juta per desa," katanya.
Menurut dia, pelatihan di desa rawan bencana ini sangat penting, guna menimalisir korban jiwa dan harta benda akibat bencana tersebut.
Selain itu, pelatihan dan pembentukan desa tangguh bencana ini juga sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan dan mengantisipasi bencana alam.
"Pemdes boleh mengalokasi dana desa ini untuk melatih dan memberdayakan masyarakat dalam mengantisipasi bencana alam," katanya.