Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggandeng eksportir nasional untuk mengoptimalkan pemasaran lada putih, sehingga petani tidak lagi kesulitan menjual hasil panennya.

"Kita bekerja sama dengan beberapa eksportir komoditas perkebunan dan mereka akan mencarikan pembeli lada putih petani di daerah ini," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Babel, Yuliswan di Pangkalpinang, Senin.

Ia menjelaskan pemasaran lada putih petani ini akan difokuskan ke perusahaan makanan skala besar nasional dan internasional seperti indofood dan lainnya, sehingga dapat meningkatkan harga serta kesejahteraan petani daeran ini.

"Dengan adanya kerja sama ini, maka dapat memutus praktik tengkulak lada putih yang merugikan petani di daerah ini," ujarnya.

Menurut dia selama ini di saat hasil panen petani berlimpah, harga lada putih anjlok karena adanya permainan tengkulak yang ingin mendapatkan untung besar.

"Selama ini petani selalu dibohongi para tengkulak, misalnya harga lada putih di pasar dunia anjlok atau petani di daerah atau negara lainnya juga panen raya atau lainnya untuk menurunkan harga lada putih di daerah ini," ujarnya.

Ia mengatakan saat ini harga lada putih di tingkat petani mengalami penurunan yang cukup tinggi dari Rp98.000 turun menjadi Rp53.000 per kilogram dan ini cukup merugikan petani karena biaya pengelolaan lahan serta perawatan tanaman lada cukup tinggi.

"Saya nilai harga lada anjlok karena adanya permainan pasar lokal, karena harga lada putih di pasar nasional dan internasional masih relatif stabil. Apalagi permintaan lada putih petani daerah ini sangat tinggi karena memiliki aroma dan kepedasan yang sangat baik," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017