Koba (Antaranews Babel) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong nelayan di daerah itu membudidayakan kerang merah, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

"Kami mendorong masyarakat nelayan untuk membudidayakan kerang merah dan itu sudah dilakukan para nelayan di Tanjung Pura, mereka sudah melakukan panen perdana tahun lalu sebanyak 10 ton," kata Kepala DKP Kabupaten Bangka Tengah, Dedy Muchdiyat di Koba, Senin.

Ia menjelaskan, pemerintah daerah mendorong para nelayan membudidayakan kerang merah ini sebagai solusi ekonomi pada masa paceklik atau saat tangkapan ikan berkurang.

"Para nelayan di daerah ini dihadapkan pada tiga musim yaitu musim panen, sedang dan musim paceklik. Budi daya kerang merupakan solusi pada saat paceklik," katanya.

Ia menjelaskan, para nelayan di Tanjung Pura yang tergabung dalam kelompok sudah mengembangkan kerang merah di areal seluas dua hektare di pesisir pantai daerah itu.

"Mereka sudah berhasil panen perdana, maka tahun ini kami kembali membantu benih kerang merah untuk kelompok nelayan di daerah itu dengan areal tambak dua hektare," katanya.

Dedy menjelaskan, secara ekonomis membudidayakan kerang sangat menguntungkan karena tidak perlu menyediakan pakan dan hanya cukup dikontrol serta diawasi saja.

"Biaya produksi boleh dikatakan tidak ada, karena tidak perlu pakan tetapi cukup membuat tambak jaring di pesisir pantai untuk habitat kerang merah," katanya.

Selain itu, kata dia, permintaan pasar terhadap kerang merah juga sangat tinggi dan harga juga lumayan mahal yaitu mencapai Rp7.500 per kilogram.

"Penebaran kerang merah ini hanya mencapai kurun waktu delapan hingga 12 bulan saja sudah bisa panen dengan biaya produksi sangat rendah," katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018