Pangkalpinang (ANTARA) - Sebagian anak di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, masih gemar bermain "meriam bambu", sebuah permainan tradisional yang muncul pada bulan Suci Ramadhan 1440 Hijriah.
Alfin, seorang anak Pangkalpinang, Senin, mengaku gemar memainkan meriam bambu itu karena sangat mengasyikkan sehingga menjadi permainan untuk mengisi waktu menjelang berbuka puasa.
"Saya senang memainkan meriam bambu, tetapi harus hati-hati karena bisa mengeluarkan percikan api dari lubang sumbu yang bisa mengenai wajah," ujarnya.
Meriam bambu merupakan permainan tradisional terbuat dari batang bambu yang diisi bahan bakar jenis minyak tanah dan potongan kain sumbu untuk bisa mengeluarkan suara keras layaknya sebuah meriam asli namun bukan sejenis senjata api.
"Cara memainkan meriam bambu ini tidak mudah karena harus dipancing dengan menggunakan ranting kayu dalam keadaan terbakar kemudian dimasukkan ke lubang sumbu yang berisi minyak dan potongan kain sebagai sumbunya," katanya.
Asri, anak yang lainnya mengatakan permainan meriam bambu ini memang mendatangkan bunyi yang sangat keras sehingga ada sebagian warga merasa terganggu.
"Kalau dulu, orang melepaskan meriam bambu di depan rumah mereka tetapi sekarang harus dicari tempat yang sedikit sepi dari pemukiman supaya warga tidak terganggu," ujarnya.
Namun demikian, kata dia, ada juga sebagian warga malah senang melihat anak-anak memainkan meriam bambu kendati mendatangkan bunyi yang sangat keras.
"Bahkan ada sebagian warga menawarkan batang bambu dekat rumahnya yang katanya sudah tua sehingga bisa menghasilkan bunyi yang lebih keras," ujarnya.
Ia mengatakan, untuk bisa menghasilkan bunyi yang keras dan bulat tergantung dengan kualitas bambu yang digunakan.
"Kalau bambunya masih muda, bunyinya tidak begitu bagus. Bambu yang bagus itu kalau usianya sudah tua, bunyinya keras dan tidak gampang pecah. Sebagian bambu bisa pecah karena tidak kuat menahan bunyi yang keras," ujarnya.
Berita Terkait
Polda Babel benarkan pelaku pembunuhan istri dan anak di Pangkalpinang meninggal, begini penjelasannya
2 Desember 2024 21:53
Begini kronologi pembunuhan istri dan anak di Pangkalpinang
2 Desember 2024 19:47
Tersangka pembunuhan istri dan anak di Pangkalpinang terancam hukuman seumur hidup
2 Desember 2024 19:26
Pangkalpinang terapkan "Jumat Sarapan Sehat Bersama Anak Yatim"
15 Oktober 2024 14:47
PT Timah - Tins Galery gelar fashion show anak se-Kota Pangkalpinang
8 Oktober 2024 17:23
Pemkot apresiasi BPS Pangkalpinang ikut jadi orang tua asuh anak stunting
2 Oktober 2024 16:40
Pangkalpinang fokus atasi kekerasan anak hingga Babel provinsi terbanyak calon tunggal di Pilkada 2024
23 September 2024 05:54
Pemkot Pangkalpinang fokus atasi kekerasan dan pelecehan anak
22 September 2024 12:07