Mentok, Babel (ANTARA) - Kelompok usaha kecil dan menengah di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berhasil mengembangkan berbagai produk makanan olahan berbahan daun kelor.
"Setelah sukses dengan inovasi pembuatan teh berbahan daun kelor, kelompok usaha Kaudafa Desa Teluk Limau berhasil mengembangkan produk makanan olahan lain dengan bahan baku daun kelor," kata petugas penyuluh Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Bangka Barat, Ridwan Sho'im Hidayat di Mentok, Selasa.
Berbagai inovasi terus dilakukan oleh anggota kelompok usaha tersebut, dan saat ini berhasil dikembangkan produk lain berbahan daun kelor, berupa keripik, stik dan aneka makanan olahan lainnya.
"Kami mengapresiasi jerih payah dan kerja keras para anggota yang sekitar tiga tahun terakhir telah berhasil melakukan berbagai uji produksi berbahan daun kelor," katanya.
Para anggota kelompok didampingi para petugas Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Bangka Barat selama ini fokus pada pengolahan daun kelor dan berhasil melakukan beberapa uji coba.
Daun kelor cukup banyak, bahkan persediaan masih melimpah di desa tersebut dan belum termanfaatkan dengan baik, melalui inovasi sederhana kelompok sudah cukup berhasil dan produk yang dihasilkan saat ini juga sudah cukup diminati masyarakat.
Selain upaya pemanfaatan sumber daya alam yang ada, daun kelor diyakini memiliki banyak manfaat positif bagi tubuh manusia sehingga pangsa pasar masih terbuka lebar.
"Yang pertama dijual secara serius berupa teh daun kelor, kemudian kripik dan aneka makanan olahan lain saat ini sedang dirintis," katanya.
Ia optimistis jika digeluti dengan sungguh-sungguh, kelompok usaha tersebut akan semakin berkembang, bahkan mandiri dan bermanfaat untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa tersebut.
"Produk makanan dan teh daun kelor ini bisa menjadi ikon baru di desa pesisir tersebut, kami harapkan peran serta seluruh pihak untuk membantu kemandirian usaha kelompok tersebut," katanya.