Toboali, Bangka Selatan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengoptimalkan peran Pelayanan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) guna mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah setempat.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Suherman melalui Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yita Yuliza di Toboali, Senin mengatakan PATMB ini dibentuk oleh masing masing kecamatan dan desa untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait upaya pencegahan kekerasan terhadap anak.
"Untuk pengurus PATBM sendiri dibentuk dan dipilih berdasarkan keterwakilan masyarakat di desa yang terdiri dari Ketua BPD, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuda," kata dia.
Ia menjelaskan pembentukan PATBM adalah merupakan upaya strategis negara melalui masing masing pemerintah daerah untuk memperkuat partispasi masyarakat untuk melakukan pencegahan kekerasan pada anak baik di desa hingga di kota.
Menurut dia, terbangunnya mekanisme yang efektif untuk mengidentifikasi/mendeteksi, menolong, dan melindungi anak-anak yang menjadi korban kekerasan termasuk untuk mencapai keadilan bagi korban dan pelaku Anak.
Untuk itu, pemerintah dan masyarakat harusnya bersinergi dengan tujuan dan fungsi pencegahan kekerasan dan perlindungan kepada anak itu sendiri.
Tidak hanya itu, masyarakat juga harus mampu untuk mendeteksi dini anak-anak korban kekerasan dan terbangunnya jejaring kerja dengan berbagai lembaga pelayanan yang berkualitas dan mudah dijangkau untuk mengatasi korban maupun pelaku, dan menangani anak dalam risiko.
Sehingga segera terwujud perlindungan anak tersebut, diperlukan perubahan-perubahan sistemik, tidak saja pada anak-anak, tetapi juga pada lingkungan yang paling berpengaruh terhadap kehidupan anak-anak.
"Sesuai dengan konteks kegiatan berbasis masyarakat dan tujuan PATBM, maka sasaran kegiatan-kegiatan PATBM adalah anak, orang tua, keluarga, dan masyarakat yang ada di wilayah PATBM dilaksanakan," kata dia.